Suara.com - Erupsi Gunung Anak Krakatau mengakibatkan Tsunami yang menerjang Selat Sunda pada akhir Desember 2018 telah menyisakan duka mendalam bagi warga terdampak.
Hempasan gelombang Tsunami tersebut tidak hanya memporakporandakan bangunan, tapi juga menelan ratusan korban jiwa, luka-luka dan hilang khususnya di Pesisir Lampung Selatan dan Banten.
"Bencana ini tidak hanya berdampak pada kerusakan fisik infrastruktur saja, namun psikologis para pengungsi, khususnya anak-anak juga dapat terganggu," ujar Ayi Subing, Koordinator Relawan Green Edelweiss Foundation (GEF).
Hal ini menjadi perhatian GEF yang tengah bergerak di tenda-tenda pengungsian, tepatnya di Pos Pengungsi Kabupaten Kalianda, Lampung Selatan dan Desa Way Muli kecamatan Rajabasa, Kalianda Lampung Selatan.
Disela-sela aktivitasnya membagikan bantuan logistik, GEF memberi dukungan trauma healing kepada anak-anak terdampak bencana, Minggu, (30/12/2018) di kedua tempat tersebut.
Bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung, GEF menempati tenda Posko BPBD untuk memobilasi anak anak dan melakukan kegiatan berupa trauma healing dengan metode dongeng yang berisikan motivasi, edukasi, akhlak untuk membangkitkan semangat, menghibur serta mendidik dengan akhlak yang mulia.
"Saat ini kami sangat membutuhkan trauma healing untuk anak anak yang dapat menghibur, mendidik dan memberikan semangat kepada anak anak dengan cara cara yang edukatif, menghibur dan berakhlak. Tidak hanya bantuan logistik, mereka juga butuh kehadiran kita untuk sekedar menguatkan jiwanya, mengembalikan senyumnya agar kembali ceria," terang Kordinator Lapangan BPBD Bandar Lampung, Haidir Subing, SE.
Sekitar 100 anak-anak di Posko Pengungsian Kabupaten Kalianda lampung Selatan dan 90 orang anak di Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa, Kalianda ikut bermain dan mendengarkan cerita dongeng dari relawan GEF yang bernama Kak Rizal.
Kak Rizal merupakan pendongeng yang sudah cukup terkenal dan berpengalaman dalam memberikan dongeng yang menghibur dan edukatif. Sesekali Kak Rizal bercerita dan mengaji untuk memberi edukasi ringan, agar mereka semakin kuat dan sabar.
Baca Juga: BPJS: Akreditasi Wajib Hukumnya Agar Rumah Sakit Patuh Terhadap Aturan Main
Kegembiraan dan keceriaan yang dihadirkan Kak Rizal dan team GEG, sedikitnya mampu menghapus duka anak-anak yang tengah menanggung kesedihan pasca bencana.
Meringankan beban pengungsi Bencana
Sebelum turun kelokasi pengungsian dan desa-desa yang terdampak bencana, team GEF telah menurunkan timnya untuk memonitor dan manganalisa kondisi dilapangan untuk memetakan kebutuhan dan penyaluran kebutuhan yang tepat sasaran.
Bekerja sama dengan Rodja Peduli, GEF berkoordinasi untuk menyalurkan kebutuhan, serta jenis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh warga yang sedang pengungsi di tenda tenda terpal seadanya yang berlokasi didataran tinggi atau perbukitan.
Dari hasil donasi yang dikumpulkan dan hasil evaluasi team survey GEF, hasil donasi tersebut dibelanjakan sesuai kebutuhan warga berupa Sendal Jepit, pakaian dalam, pembalut, pampers, sabun mandi, shampo, pasta gigi, makanan dan minuman ringan untuk anak serta mainan.
Dari pantauan GEF di lokasi bencana agar pihak donatur bisa bekerja sama dengan pihak relawan atau posko terlebih dahulu, agar bantuan tidak overload, sementara kebutuhan yang lain tidak terpenuhi.
Memasuki musin hujan bantuan sangat dibutuhkan berupa pakaian penghangat, selimut, sarung serta bantal serta obat-obatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence