Suara.com - Saat menggendong bayi perlu kehati-hatian khusus, agar tidak terjadi hip dysplasia pada bayi. Hip dysplasia merupakan kondisi persendian, dimana pinggul dan ujung tulang paha bayi tidak normal.
Kondisi ini kerap dialami oleh bayi atau balita. Dampaknya bisa menyebabkan kaki bayi panjang sebelah.
Ternyata, salah satu penyebab hyp displasia ini adalah kesalahan dalam menggendong bayi. Kebiasaan menggendong dengan bagian paha menggantung, di mana lutut menjuntai lebih rendah dari pinggul.
Cara menggendong ini bisa menyebabkan pinggul menerima beban yang berat dari kaki, sehingga terjadi pergeseran sendi. Hyp displasia tak menimbulkan rasa nyeri yang membuat kondisi tersebut tak diketahui secara langsung.
Salah satu upaya mencegah kondisi hip dysplasia adalah dengan mempelajari cara menggendong bayi yang benar dan menggunakan alat gendong bayi yang tepat.
"Hip dysplasia memang tidak bisa tidak bisa langsung diketahui, tapi kita bisa mencegahnya dengan belajar menggendong bayi menggunakan metode M shape dan memakai alat gendong yang tepat," ujar Nuning Purwaningsih, owner PT Kadelmindo Saraya Mapan selaku produsen Cuddle Me Indonesia.
Perempuan asal Malang, Jawa Timur tersebut menerangkan, menggendong bayi dengan metode M Shape adalah metode paling baik. Selain itu, alat gendong yang disarankan adalah gendongan ergonomis, yang akan menjaga pertumbuhan tulang bayi sesuai usianya.
"Menggendong M shape, yakni memposisikan bayi supaya kakinya membentuk huruf M. Posisi ini membuat lutut berada lebih tinggi dari tulang pinggul, sehingga tidak ada beban menggantung. Kondisi hip dysplasia bisa dihindari," jelasnya.
Sedangkan gendongan ergonomis, lanjut Nuning, adalah yang paling disarankan untuk menggendong bayi. Selain manfaatnya yang baik untuk kesehatan, gendongan model ini akan memberikan rasa nyaman pada ibu dan bayi.
Baca Juga: Ini Makna Tanggal Lahir Bayi Lesti Kejora dan Rizky Billar Berdasarkan Weton Jawa
"Di Cuddle Me, kami menciptakan gendongan ergonomis yang ramah untuk ibu dan bayi. Cuddle Me menjadi pelopor SSC Ergonomis pertama di Indonesia. Produk kami tentunya sangat suport terhadap tumbuh kembang bayi dan kenyamanan ibu," papar perempuan kelahiran 1979 tersebut.
Meski metode menggendong M shape ini kerap bertentangan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia zaman dulu, nyatanya kini sudah banyak yang teredukasi mengenai manfaat M shape.
Nuning mengatakan, masyarakat Indonesia zaman dulu menganggap, menggendong bayi dengan metode M shape akan membuat kaki bayi mengangkang. Padahal justru metode ini adalah yang paling tepat untuk menjaga tulang bayi yang masih rawan.
"Saya pertama mendirikan Cuddle Me pada 2010 sangat susah, karena dianggap gendongan untuk model M shape seperti yang saya buat, tidak baik untuk bayi. Namun seiring berjalannya waktu, mulai banyak dokter yang memberi edukasi pentingnya gendongan ergonomis dan menggendong M shape," jelasnya.
"Bahkan di awal membuat produk gendongan ergonomis, produk Cuddle Me sama sekali tak populer. Tapi saya tidak apa-apa. Saya tetap produksi karena memang tujuannya ingin menciptakan produk yang membantu para ibu dan bayi," tambahnya.
Tak hanya sukses di Nusantara, Cuddle Me juga berhasil mencapai pasar-pasar mancanegara, seperti beberapa wilayah di Malaysia dan Singapura. Cuddle Me menjadi brand lokal yang unggul dan mampu bersaing secara global.
Berita Terkait
-
Inilah 7 Gejala Kelahiran Prematur, Seperti yang Dialami Lesti Kejora
-
Lesti Kejora dan 8 Artis Lahirkan Bayi Prematur, Begini Kondisi Anaknya
-
Ini Makna Tanggal Lahir Bayi Lesti Kejora dan Rizky Billar Berdasarkan Weton Jawa
-
Anak Menangis Tak Terkendali, Coba Atasi dengan Terapi Bahan Alami Ini!
-
Mitsubishi Electric Pamerkan Mobil Konsep yang Bisa Deteksi Bayi Tertinggal di Kabin
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence