Nilai pasar pendingin udara di Thailand mencapai USD 1.645,21 juta pada 2023 dan diproyeksikan akan tumbuh cepat dalam periode perkiraan compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 5,93% hingga tahun 2029. Pasar AC di Thailand telah mengalami perkembangan dan inovasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Pasar AC dan mesin pendingin di Thailand tidak hanya dipicu oleh permintaan dari sektor perumahan, tetapi juga dari sektor komersial dan industri, termasuk hotel, pusat perbelanjaan, dan fasilitas manufaktur.
Industri Otomotif Tawarkan Prospek Cerah
Thailand menjadi pusat manufaktur suku cadang otomotif dan kendaraan, serta merupakan eksportir terbesar di ASEAN. Negara ini dikenal sebagai eksportir kendaraan terbesar ke-12 secara global, dengan industri ini menyumbang sekitar 10% dari total PDB.
Pada tahun 1960-an, pabrikan kendaraan Jepang memasuki pasar dengan merek seperti Mitsubishi dan Toyota, diikuti oleh perusahaan Amerika dan Jerman. Dengan perkembangan industri otomotif selama beberapa dekade, Thailand kadang-kadang disebut sebagai "Detroit-nya Asia".
Meskipun terjadi pandemi, industri otomotif mengalami pertumbuhan yang signifikan saat industri lain mengalami penurunan. Produksi kendaraan diperkirakan akan melampaui 2 juta unit per tahun pada 2024, dengan estimasi bahwa 50% dari kendaraan yang diproduksi secara lokal akan menjadi kendaraan listrik (EV) pada 2030.
Hataichanok Sivara, Direktur Thai Trade Center Jakarta, mencatat bahwa dukungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap industri otomotif, serta peningkatan penetrasi pasar, akan menjadikan Thailand sebagai destinasi yang menarik bagi produsen kendaraan dan suku cadang otomotif.
Inovasi, kolaborasi, dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan pasar dianggap sebagai kunci kesuksesan dalam lingkungan bisnis yang dinamis ini. Thailand telah membuktikan diri bukan hanya sebagai pemain regional yang penting, tetapi juga sebagai pelaku global yang berpengaruh dalam industri otomotif.
Perekonomian Thailand dan Industri Konstruksi
Baca Juga: Berdasarkan Statistik, Thailand Memang Layak Kalah dari Tajikistan
Industri konstruksi telah terbukti menjadi salah satu penopang penting bagi perekonomian Thailand. Pekerjaan konstruksi di Thailand dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu publik dan swasta.
Secara umum, sektor infrastruktur menyumbang lebih dari 80 persen dari total kegiatan pembangunan di sektor publik. Selain itu, sektor ini juga mencakup infrastruktur umum lainnya serta pembangunan tempat tinggal untuk pejabat pemerintah.
Volume pasar konstruksi Thailand diperkirakan mencapai USD 26,68 miliar pada 2024, dan diperkirakan akan mencapai USD 34,05 miliar pada tahun 2029, tumbuh dengan compounded annual growth rate (CAGR) lebih dari 5% selama periode perkiraan (2024-2029).
Menurut Hataichanok Sivara, Direktur Thai Trade Center Jakarta, pertumbuhan industri konstruksi sebagian didorong oleh permintaan akan unit hunian.
Selain itu, terjadi peningkatan pembangunan pusat perbelanjaan dan restoran di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Permintaan yang meningkat akan unit hunian juga mendorong peningkatan pasokan kondominium, terutama di wilayah Bangkok dan sekitarnya.
Saat ini, pemerintah Thailand bertujuan untuk membentuk beberapa wilayah menjadi zona ekonomi khusus yang berfokus pada pertumbuhan industri. Kebijakan ini berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan konstruksi yang lebih besar di Thailand.
Berita Terkait
- 
            
              Menko Airlangga Sebut Ekonomi Indonesia Solid: Investasi Tembus Rp1.434 T, Konsumsi Tetap Kuat
- 
            
              Aceh Sedot Investasi Rp3,58 Triliun, Investor Lokal Merajai
- 
            
              Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
- 
            
              Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
- 
            
              Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
- 
            
              4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
- 
            
              Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
- 
            
              Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
- 
            
              Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
- 
            
              Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
- 
            
              Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
- 
            
              Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
- 
            
              Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
- 
            
              Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
- 
            
              Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
- 
            
              Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence