Suara.com - Saat Ramadan banyak juru masak atau chef dibuat galau dengan hukum mencicipi masakan saat puasa. Apalagi pekerjaan mereka diwajibkan membuat masakan enak untuk banyak orang. Cicipi masakan saat puasa batal tidak ya?
Menjawab ini, Ustaz Abdul Somad memaparkan penjelasan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dari Saudi Arabia yang memperbolehkan orang mencicipi masakan saat berpuasa. Ini karena indera perasa yakni lidah berada di luar organ pencernaan.
"Kata Syekh tidak apa-apa, kata dia karena alat perasa itu di lidah tidak masuk sampai ke dalam (tenggorokan)," ujar Ustaz Abdul Somad melalui konten YouTube Fidamara TV, dikutip suara.com, Selasa (19/3/2024).
Meski diperbolehkan, uniknya Ustaz Abdul Somad tidak pernah menerapkan aturan tersebut. Bahkan ia melarang keluarganya istri atau ibunya untuk melakukannya. Ini karena koreksi rasa masakan bisa dilakukan setelah berbuka puasa.
"Tapi saya tidak pernah melakukannya. Gimana nih cicipi atau tidak, tidak usah nanti kalau kurang garam ditambahkan. Jadi lebih baik berhati-hati," jelasnya.
Meski begitu, ustaz yang fokus pada ilmu hadis dan fikih itu tidak menampik jika ada banyak ulama yang membenarkan tindakan tersebut. Namun sudut pandang Ustaz Abdul Somad menyarankan tidak melakukannya tanpa ada unsur darurat seperti tuntutan pekerjaan.
"Kecuali bekerja di hotel kalau tidak ada rasanya, maka gaji dipotong. Sementara di sana (sumber biaya) hidup anaknya, maka dia mencicipi," paparnya.
Sementara itu melansir NU Online, mencicipi rasa makanan saat puasa pada dasarnya tidak termasuk bagian dari sesuatu yang membatalkan puasa. Sebab, mencicipi tidak sama dengan menelan makanan.
Mencicipi hanyalah upaya untuk memastikan bahwa rasa makanan itu benar-benar sesuai dengan selera, dan tidak sampai tertelan ke dalam perut.
Baca Juga: Apakah Mimisan Membatalkan Puasa Ramadhan? Ini Hukum dan Cara Mengatasinya
Karena tidak sampai tertelan, maka para ulama menilai tidak membatalkan puasa dan hukumnya pun juga diperbolehkan jika memang diperlukan.
Ini Merujuk pada pendapat Imam Ibnu Abbas ra, yang mengatakan bahwa boleh-boleh saja orang puasa mencicipi sesuatu ketika sedang puasa, sebagaimana dikutip oleh Syekh Badruddin al-‘Aini dalam salah satu karyanya.
“Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Tidak masalah apabila seseorang mencicipi cuka atau sesuatu, selama tidak masuk pada kerongkongan, dan ia dalam keadaan berpuasa,” tulis Al-Aini dalam Umdatul Qari Syarhu Shahihil Bukhari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya