"Sesungguhnya Kami (yang) menurunkan ini (Al-Qur'an) pada Malam Qadr." (Surat Al-Qadr, 97:1)
Dalam ayat lain, Allah s.w.t. mengatakan
إِنَّآ أَنزَلْنَـٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَـٰرَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ
"Sesungguhnya Kami turunkan pada malam yang penuh berkah, karena Kami selalu memperingatkan (terhadap kejahatan)." (Surat Ad-Dukhan, 44:3)
Baik Lailatul Qadr dan Laylatul Mubarakah sesuai ayat pertama dan terakhir masing-masing menunjukkan malam yang sama di mana tahap pertama turunnya Al-Qur'an ke langit terendah terjadi.
Kemudian, dari langit terendah, Al-Qur'an diturunkan dan diturunkan kepada Nabi s.a.w. secara bertahap di beberapa bagian sepanjang rentang 23 tahun kenabian.
Berbeda dengan kitab suci yang diturunkan sebelumnya seperti Taurat, Zabur dan Injil, Alquran tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebagai buku lengkap sekaligus. Wahyu bertahap atas Nabi s.a.w. ini menandai tahap kedua turunnya Al-Quran.
Wahyu pertama yang turun ke atas Nabi s.a.w. dikenal sebagai malam Nuzul Al-Quran. Ini terjadi ketika Nabi s.a.w. pertama kali bertemu Jibril a.s. di Jabal Nur (Gunung Cahaya) di gua Hira di mana malaikat Jibril memintanya untuk membaca sehingga mengungkapkan lima ayat pertama Surah Al-'Alaq:
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ. خَلَقَ ٱلْإِنسَـٰنَ مِنْ عَلَقٍ. ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ. ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ. عَلَّمَ ٱلْإِنسَـٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Baca Juga: Berbohong Sudah Pasti Dosa, Tapi Apa Bisa Membatalkan Puasa?
"Bacalah, (wahai Nabi,) dalam Nama Tuhanmu yang menciptakan—Dia menciptakan manusia gumpalan yang menempel. Membaca! Dan Tuhanmu adalah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar dengan pena, mengajarkan manusia apa yang tidak mereka ketahui." (Surat Al-'Alaq, 96:1-5)
Singkatnya, Laylatul Qadr mengacu pada tahap pertama turunnya Alquran sementara Nuzul Al-Quran mengacu pada wahyu pertama dari tahap kedua turunnya Alquran. Keduanya merupakan malam-malam penuh berkah yang terjadi di bulan Ramadhan.
Demikian itu sejarah Nuzulul Quran kemudian diperingati setiap bulan Ramadhan oleh umat Islam.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Berbohong Sudah Pasti Dosa, Tapi Apa Bisa Membatalkan Puasa?
-
Gegara Baca Doa Sebelum Buka Puasa, Orang Tua Ayu Ting Ting Dikritik Warganet karena Ini
-
Doa Hari ke Sembilan dan Sepuluh Puasa Ramadhan 2024: Lengkap Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
-
Mengenal Al-Qur'an Karakter Braille, dari Yordania Terindeks UNESCO
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya