Suara.com - Hari Raya Idul Fitri menjadi momen bermaaf-maafan sekaligus berkumpul dengan keluarga besar. Momen satu tahun sekali bagi umat muslim ini selalu dimanfaatkan dengan baik.
Sembari berkumpul bersama keluarga, mereka biasanya mengisi dengan acara makan bersama usai melakukan Sholat Idul Fitri.
Nah, menu masakan yang tak luput dari Hari Raya biasanya adalah ketupat. Makanan yang berbentuk diagonal ini terbuat dari beras dibalut dengan anyaman janur.
Biasanya, ketupat ini disandingkan dengan kuah santan seperti sayur lodeh ataupun opor ayam. Makanan yang selalu hadir di momen lebaran ini rupanya memiliki makna dan filosofi tersendiri.
Menurut pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Buntet Pesantren Subchi A Fikri, Ketupat atau Kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Ngaku Papat.
Ngaku Lepat bermakna mengakui kesalahan, sedangkan Ngaku Papat memiliki arti 4 tindakan dalam perayaan Lebaran.
Pertama, Lebaran ini bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.
Kedua, Luberan, istilah ini berarti meluber (melimpah) menjadi simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin.
Ketiga, Leburan, memiliki makna habis dan melebur. Pada momen lebaran ini, dosa dan semua kesalahan akan melebur karena setiap muslim dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.
Baca Juga: 7 Ide Hampers Ramadhan 2024 untuk Mertua Selain Biskuit Kaleng dan Sirup
Keempat, Laburan, yang berarti labur atau kapur. Kapur ini adalah zat yang digunakan untuk penjernih air dan pemutih dinding. Maksudnya adalah manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.
Beberapa makna lain dari ketupat sendiri adalah mencerminkan beragam kesalahan manusia. Hal ini terlihat dari rumitnya membuat bungkusan ketupat.
Ketupat juga dapat dimaknai dengan kesucian hati. Setelah ketupat dibuka, akan terlihat langsung wujud dari nasi putih, nasi ini mencerminkan kebersihan dan kesucian hati usai memohon maaf.
Bentuk ketupat yang begitu sempurna ini menggambarkan kemenangan umat islam usai sebulan penuh berpuasa dan akhirnya bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Amalan Bulan Rajab Menurut Ustaz Adi Hidayat, Evaluasi Total Kualitas Hidup
-
Awal Rajab NU dan Muhammadiyah 2025, Ini Tiga Amalan yang Bisa Dijalankan
-
Hukum Mewarnai Rambut dalam Islam, Apakah Boleh Menurut Ulama dan Fiqih?
-
KH Abdul Muid Ahmad, Ulama Rendah Hati dari Ponpes Al Muayyad Wafat Hari Ini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025