Suara.com - Jelang Hari Raya Idul Fitri, Masyarakat Indonesia terutama umat muslim selalu melakukan tradisi pulang kampung, atau kerap disebut dengan mudik.
Tradisi tahunan ini menjadi tradisi yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Setelah setahun penuh bekerja dan hidup di perantauan, jelang lebaran ini menjadi momen mereka mengobati rindu dengan kampung halamannya.
Tak heran, jika cuti telah tiba dan lebaran sudah mulai tercium, jalanan akan dipenuhi dengan mereka yang mudik ke kampung halaman.
Mereka bahkan tak segan untuk berdesakan satu sama lainnya, demi bertemu dan berkumpul dengan keluarga tercinta di Hari Raya.
Tak bisa dipungkiri, rasa rindu mereka yang sudah menumpuk ini merupakan perasaan yang wajar. Rasa rindu tersebut muncul lantaran adanya ikatan emosional yang kuat dengan tempat dimana seseorang tumbuh dan dibesarkan.
Melansir dari laman Islam NU, bukan hanya manusia, Rasulullah SAW juga pernah merasakan rindu dengan kota kelahirannya, Makkah.
Hal ini terungkap dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmizi. Di sana tertuliskan ungkapan rindu dan kasih sayang yang mandalam.
Artinya: “Dari Ibnu Abbas; ia berkata; Nabi bersabda: Betapa indahnya engkau wahai negeriku (Makkah). Betapa saya sangat cinta kepadamu. Sekiranya kaumku tidak mengusirku darimu, niscaya aku tidak akan tinggal di tempat lain selainmu.”
Dalam kultum Mudik Silaturrahim, professor Quraish Shihab mengatakan bahwa mudik bukan sekedar pulang kampung, namun menjadi perjalanan spiritual yang penuh kelezatan Rohani.
Baca Juga: One Way di Jalan Tol Trans Jawa Diperpanjang Hingga Jam 12 Siang Hari Ini
Kelezatan Rohani ini terletak pada silaturahim, berkumpul Bersama keluarga, dan kerabat tercinta. Silaturahmi ini menjadi perekat yang memperkuat tali persaudaraan dan kasih sayang.
Kelezatan Rohani mudik tak hanya terbatas pada momen kebersamaan, namun juga terdapat makna spiritual yang mendalam.
Nabi Muhammad SAW bersabda, silaturahmi dapat memperpanjang umur, melapangkan rezeki dan mendatangkan pahala.
Sehingga momen mudik ini menjadi sangat istemwa yang sayang sekali jika ditinggalkan oleh para perantau.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Hukum Mewarnai Rambut dalam Islam, Apakah Boleh Menurut Ulama dan Fiqih?
-
KH Abdul Muid Ahmad, Ulama Rendah Hati dari Ponpes Al Muayyad Wafat Hari Ini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis