Suara.com - Membentak orang tua, terutama ibu, merupakan salah satu contoh perbuatan durhaka yang dilarang oleh agama. Meski demikian, masih banyak anak yang mengabaikannya. Padahal di dalam Al-Qur'an dan hadis telah dijelaskan hukum membentak ibu, yang konon bisa memadamkan 1000 kebaikan.
Dalam agama Islam, Al-Qur'an sudah menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan seluruh umatnya untuk berbuat baik, berbakti dan menghormati kedua orang tua. Anak tidak boleh membentak atau menyangkal perkataan orang tua, bahkan sekadar mengeluarkan kata-kata seperti 'ah'.
Dalam Surat Al-Isra ayat 23 pun dijelaskan:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. 17:23).
Lantas bagaimanakah hukum anak yang membentak ibunya? Simak pejelasannya berikut ini.
Hukum Membentak Ibu
Melansir dari unggahan Instagram ustaz Arief Rahman Hadi, beliau menjelaskan bahwa anak yang membentak ibunya secara sadar atau tidak sadar maka akan menghapuskan 1000 kebaikannya di masa mendatang.
"Jangan pernah membentak ibu kalian, karena setiap bentakan kalian kepada ibu kalian bisa jadi memadamkan 1000 kebaikan di masa mendatang," kata ustaz Arief Rahman Hadi.
Baca Juga: Hukum Tidak Menggerakkan Bibir Saat Membaca Bacaan Salat, Apakah Sah?
Dalam syariat Islam, kedudukan ibu tiga kali lebih tinggi daripada ayah. Meski begitu, bukan berarti kita boleh menyepelekan keberadaan ayah. Melainkan sosok ibu harus jauh lebih disayangi dan diperhatikan dibanding dengan ayah.
Hal ini karena beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Pertama, mengingat ibu merupakan seorang perempuan yang secara fisik tidak sekuat ayah, kedua karena ibu adalah sosok yang paling sayang, paling perhatian, paling mengkhawatirkan dan paling direpotkan oleh anaknya. Ketiga, ibu adalah orang yang telah mengandung kita dan membawa kita lahir ke dunia.
Sehingga, berbuat durhaka kepada orang tua, terutama kepada ibu, termasuk membentaknya, telah ditetapkan balasannya sebagai salah satu dosa besar dan menjadikan amalan yang lain sia-sia. Hal ini dijelaskan sebagaimana dalam hadits Rasulullah saw yang berbunyi:
ثَلَاثَةٌ لَا يَنْفَعُ مَعَهُنَّ عَمَلٌ: الشِّرْكُ بِاللهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ، وَالْفِرَارُ مِنَ الزَّحْفِ
Artinya: "Tiga perkara yang membuat suatu amal tidak bermanfaat bersama ketiganya, yaitu (1) menyekutukan Allah, (2) durhaka kepada orang tua, (3) lari dari peperangan,” (HR. ath-Thabrani).
Kemudian, hadis lain juga menyebutkan bahwa orang yang durhaka kepada orang tua termasuk ke dalam tiga dari golongan yang diharamkan untuk masuk surga, “Tiga golongan yang diharamkan Allah masuk surga, yakni pecandu khamr, orang durhaka kepada orang tua, dan juga orang yang dayuts,” (HR An-Nasa’i dan al-Hakim).
Bahkan, perkara yang lebih berat lagi, balasan orang yang durhaka kepada orang tuanya akan disegerakan di dunia sebelum kematian. Balasan ini berupa berbagai bentuk, seperti disempitkan jalan rezeki, disulitkan pekerjaan, dijauhkan dari keberkahan, diliputi berbagai petaka, serta kesedihan, dan lainnya.
Sebenarnya, sifat anak yang durhaka tidak selalu datang dari dirinya sendiri melainkan mencontoh perbuatan orang lain, tontonan yang tidak bermanfaat dan lainnya. Nah, sebagai orang tua sudah seharusnya mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai agama sejak kecil. Tak hanya itu, anak juga perlu dibimbing untuk berbuat sopan santun dan beretika terutama kepada orang tua atau orang dewasa sedini mungkin.
Itulah ulasan tentang hukum membentak ibu. Setelah mengetahui hukumnya, jangan sekali-kali kita membentak ayah dan ibu. Gunakanlah kata-kata bijak untuk menyampaikan pendapat.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya
-
Menghapus Dosa Satu Tahun, Kapan Puasa 10 Muharram Tahun 2025