Suara.com - Dalam menjalani aktivitas sehari-hari, banyak di antara kita yang harus menempuh perjalanan panjang untuk sampai ke suatu tempat. Di agama Islam, perjalanan itu dikenal sebagai safar. Dalam kondisi safar, kita diperkenankan untuk melakukan qasar dan jamak salat. Namun, kapan perjalanan disebut safar?
Safar sebenarnya berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti menempuh perjalanan yang jauh. Orang yang sedang melakukan safar diperbolehkan untuk men-qasar dan menjamak salatnya. Sementara, orang yang melakukan perjalanan atau bepergian dinamakan sebagai musafir.
Kapan Perjalanan Disebut Safar?
Mayoritas ulama dari kalangan Syafi'i, Hambali dan Maliki berpendapat jika perjalanan yang bisa disebut safar adalah jika jaraknya mencapai 4 burud. Hal ini seperti yang disebutkan dalam hadits berikut:
"Dahulu Ibnu 'Umar dan Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu meng-qasar salat dan tidak berpuasa ketika bersafar menempuh jarak 4 burud (yaitu: 16 tfarsakh)." (HR. Bukhari secara Mu'allaq - tanpa sanad. Diwasholkan oleh Baihaqi 3: 137. Lihat Al-Irwa' 565).
Empat Burud sama dengan dua marhalah, atau jika dihitung jaraknya adalah 48 mil Hasyimiyyah. Berikut adalah uraian lengkapnya:
- 1 mil = 3.500 dziro'/hasta
- 1 hasta = 50 cm
- 48 mil = 8.400.000 cm = 84 km
Sementara itu, Nabi Muhammad SAW sendiri tidak memberikan batasan untuk jarak safar, tidak pula memberikan batasan waktu maupun tempat. Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa safar tidak ditentukan dengan jarak tertentu, akan tetapi yang menjadi rujukan adalah 'urf (kebiasaan).
Apa yang dianggap safar menurut kebiasannya, maka itu adalah safar dan berlaku baginya hukum safar dalam syariat seperti jamak (menggabungkan) dua salat, meng-qasar, hingga berbuka bagi musafir. Namun, pendapat pertama (84 km) dinilai lebih utama dan berhati-hati.
Adab Safar
Baca Juga: Tata Cara Salat di Pesawat, Dul Jaelani Tertangkap Kamera Sedang Melaksanakannya
Sebagaiman dijelaskan dalam laman muslim.or.id, berikut ini adalah empat adab safar yang dianjurkan untuk seluruh umat muslim, antara lain yaitu:
1. Tidak safar sendirian
Melakukan perjalanan atau safar seorang diri adalah suatu hal yang dimakruhkan, terutama di malam hari. Dianjurkan untuk dilakukan secara bersama-sama, karena diharapkan bisa saling menjaga satu sama lain dan menjauhkan dari hal-hal mungkar.
2. Melakukan safar dengan orang yang saleh
Alangkah baiknya jika safar dilakukan dengan orang-orang baik dan saleh. Karena bisa membuat perjalanan dijauhkan dari kemungkaran. Selain itu, para musafir dapat saling mengingatkan akan kebaikan antara satu sama lainnya.
3. Dianjurkan tidak menjamak shalat
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya