Suara.com - Ramadan akan segera berakhir. Tinggal hitungan hari sebelum bulan penuh berkah ini meninggalkan umat Muslim.
Memasuki fase akhir Ramadan, ada satu amalan yang sangat dianjurkan, yaitu itikaf. Pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
Secara bahasa, itikaf berarti berdiam diri dan menetap dalam sesuatu. Dalam konteks ibadah, itikaf adalah momen untuk fokus mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan berdiam diri di masjid, melaksanakan berbagai amalan ibadah, dan menjauhkan diri dari kesibukan duniawi.
Ibadah ini disebutkan dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam QS. Al-Baqarah ayat 187:
“…Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid…”
Selain itu, dalam sebuah hadis dari Ibnu Umar r.a. disebutkan bahwa Rasulullah saw selalu melaksanakan itikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan. (HR. Bukhari dan Muslim).
Keutamaan Itikaf
Baca Juga: Subhanallah, Dokter Ungkap Puasa Bikin Kondisi Pasien Ginjal Kronis Lebih Baik
Banyak keutamaan yang bisa didapat dari melaksanakan itikaf, terutama di sepuluh hari terakhir Ramadan, di antaranya:
1. Mendekatkan diri kepada Allah – Itikaf adalah momen untuk memperbanyak ibadah tanpa gangguan duniawi.
2. Berpotensi mendapatkan Lailatul Qadar – Malam yang lebih baik dari seribu bulan ini terjadi di salah satu malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
3. Melatih kesabaran dan keikhlasan – Menahan diri dari aktivitas duniawi demi fokus beribadah memperkuat mental dan spiritual.
4. Menjadi sarana muhasabah – Merenungi perjalanan hidup, memperbaiki diri, dan meningkatkan ketakwaan.
Syarat-Syarat Itikaf
Agar itikaf sah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti yang dijelaskan dalam Fatwa Tarjih:
- Dilaksanakan oleh seorang Muslim.
- Sudah baligh, baik laki-laki maupun perempuan.
- Dilaksanakan di masjid.
- Diniatkan sebagai ibadah.
- Tidak disyaratkan berpuasa, sehingga orang yang tidak berpuasa tetap boleh beritikaf.
Amalan yang Dianjurkan saat Itikaf
Agar waktu itikaf lebih bermanfaat, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan:
-Salat sunah – Seperti salat tahiyatul masjid, salat malam, dan salat sunah lainnya.
-Membaca Al-Qur’an – Bisa dilakukan dengan tilawah atau tadarus bersama.
-Berdzikir dan berdoa – Memohon ampunan dan berkah dari Allah.
-Membaca buku agama – Memperdalam pemahaman tentang Islam.
Kapan dan Berapa Lama Itikaf Dilakukan?
Itikaf bisa dilakukan kapan saja, tetapi yang paling utama adalah di sepuluh hari terakhir Ramadan.
Durasi itikaf pun beragam. Ada yang melakukannya dalam beberapa jam, ada pula yang menghabiskan sepuluh hari penuh di masjid.
Para ulama berbeda pendapat mengenai batas minimal i’tikaf. Sebagian membolehkan hanya beberapa jam, sementara yang lain menyarankan minimal satu hari satu malam.
Dimana Itikaf Dilaksanakan?
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 187, dijelaskan bahwa i’tikaf harus dilakukan di masjid. Namun, ada perbedaan pendapat mengenai jenis masjid yang diperbolehkan:
Pendapat pertama: Harus di masjid yang memiliki imam dan muadzin tetap.
Pendapat kedua: Bisa dilakukan di masjid mana saja yang digunakan untuk salat berjamaah.
Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan saat Itikaf?
Meski harus tetap berada di masjid, ada beberapa kondisi yang membolehkan seorang mu’takif (orang yang beri’tikaf) keluar sebentar:
Diperbolehkan keluar untuk:
- Keperluan mendesak seperti buang air, makan, atau keadaan darurat.
- Mengambil makanan jika tidak ada orang yang mengantarkan.
Tidak diperbolehkan untuk:
- Keluar tanpa alasan yang jelas.
- Melakukan aktivitas yang bertentangan dengan tujuan i’tikaf, seperti ngobrol hal-hal duniawi berlebihan.
Itikaf adalah kesempatan emas untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, terutama di sepuluh hari terakhir Ramadan.
Dengan memahami syarat, keutamaan, dan amalan yang dianjurkan, kita bisa menjalankan itikaf dengan lebih baik dan meraih manfaat maksimal.
Bagi yang belum pernah mencobanya, tak ada salahnya mulai dari durasi yang singkat. Yang terpenting adalah niat ikhlas dan ketekunan dalam beribadah.
Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua di bulan Ramadan ini. Aamiin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya