Suara.com - Andrea Dovizioso mengakui beban lebih berat kini berada dipundaknya terkait persaingan menghadapi MotoGP 2018. Situasi ini menyusul kegemilangan prestasinya musim lalu.
Namun demikian, pebalap Ducati ini menganggap tekanan itu sebagai motivasi untuk memenangi titel juara dunia yang gagal diraih tahun lalu.
"Ya, pastinya tahun ini berbeda (tekanannya) dari tahun lalu," kata Dovizioso, disela peluncuran motor Ducati yang akan digunakan dalam balapan MotoGP 2018 di Bologna, Italia, dikutip dari Crash, Selasa (16/1/2018).
"Banyak hal telah berubah. Jadi, tidak akan mudah, tapi semua pebalap juga merasakan itu. Untuk saat ini, saya tidak khawatir karena saya meletakkan tekanan pada diri saya untuk mencoba memenangkan kejuaraan," ujarnya.
Musim lalu Dovizioso tampil mengejutkan. Dia tampil luar biasa dengan memenangi enam dari 18 seri; GP Italia, Catalunya, Austria, Inggris, Jepang, dan Malaysia.
Namun, Dovizioso harus puas menjadi runner-up MotoGP 2017 setelah kalah bersaing dari juara bertahan Marc Marquez dari tim Repsol Honda.
Di tahun 2018 ini, pihak Ducati pun berharap pebalap berusia 31 tahun ini bisa meningkatkan prestasinya. Namun, Dovizioso juga punya harapan kepada Ducati.
Dia berharap Ducati bisa memperbaiki kecepatan motor, khususnya terkait tikungan menengah (mid-corner) di beberapa trek tertentu.
"Saya tahu betul apa yang kami butuhkan untuk menjadi lebih kuat pada beberapa trek tertentu. Di Malaysia kami bisa tampil cepat, tapi di tikungan menengahnya kami tidak secepat para kompetitor. Jadi, jika bisa memperbaiki ini, maka kami pun akan tampil cepat di trek lain," tutur Dovizioso.
Baca Juga: Dilatih Eks Juara Dunia, Daud Yordan Dapat Ilmu Baru
Berita Terkait
-
Bongkar Rahasia Perusahaan, Ini yang Terjadi pada Motor Baru Honda sebelum Dikirim ke Rumah
-
Update Harga Brio Lama Tahun 2012-2014, Tiap Tipe dan Spesifikasi
-
6 Motor Bekas Bandel Mulai Rp2 Jutaan, Enggan Punah dan Bikin Pendatang Baru Ketar-ketir
-
Berpacu Dalam Sinergi, Wujud Nyata Honda dalam Mendorong Gaya Hidup Berkelanjutan
-
Beda Hampir 2 Juta, Ini Racun Tersembunyi Vario 125 CBS vs CBS-ISS yang Jarang Diungkap
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025