Suara.com - Dendam membara terselip di hati dan pikiran pesilat Indonesia, Eko Febrianto, terhadap Sheik Farhan bin Sheik Alau'ddin. Penyebabnya dua kekalahan beruntun yang diderita Eko dari pesilat Singapura tersebut.
Pesilat kelahiran Jombang, Jawa Timur, 6 Februari 1993 ini pun sudah membulatkan tekad tidak mau kalah lagi bila dipertemukan pada ajang Asian Games 2018, Agustus nanti.
"Sheik Farhan memang menjadi salah satu pesaing terkuat saya di Asian Games nanti. Setiap kali latihan, saya selalu membayangkan dia," kata Eko, usai meraih medali emas nomor tarung Kelas J (90-95 kg) pencak silat test event Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta, Kamis (15/2).
"Saya sangat bermotivasi untuk mengalahkan dia setelah dua kekalahan beruntun. Saya tidak mau kalah untuk ketiga kalinya dari dia," ujar Eko, bertekad.
Kekalahan pertama Eko dari Sheik Farhan terjadi pada final Kejuaraan Dunia Silat di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, awal Desember 2016. Ketika itu, Eko takluk 0-5.
Kurang dari setahun, kedua pesilat kembali bertemu, kali ini di semifinal SEA Games 2017 di Malaysia. Lagi-lagi Sheik Farhan membuat Eko harus mengakui ketangguhannya, juga dengan skor telak 5-0.
Untuk mewujudkan tekadnya itu, Eko berjanji bakal menampilkan performa yang lebih baik lagi pada Asian Games 2018. Terlebih, pesta olahraga se-Asia itu akan digelar di rumah sendiri.
"Terpenting yang harus saya perbaiki adalah keyakinan dalam bermain, seperti mengeluarkan teknik tendangan. Saya juga masih harus memperbaiki teknik bantingan, karena poin tertinggi ada pada bantingan," tambahnya.
Baca Juga: Indonesia Juara Umum Pencak Silat Test Event Asian Games 2018
Eko meraih medali emas pada test event Asian Games 2018 usai mengalahkan pesilat Malaysia yang juga peraih perak SEA Games 2017, Mohd Khaizul bin Yaacob, dengan skor tipis 3-2.
Berita Terkait
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
Targetnya Emas, tapi Pelatih 'Buta' Kekuatan Lawan: Timnas U-23 Bisa Apa di SEA Games 2025?
-
Detik-Detik Ariana Grande Diserang Penggemar saat Promo Film Wicked di Singapura
-
Menuju SEA Games 2025: Tim Review Finalisasi Peta Medali Kontingen Indonesia
-
Indra Sjafri: Realistis Aja di SEA Games 2025 Thailand
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev
-
SUV Terbalik, Petarung UFC Deiveson Figueiredo Selamat dari Kecelakaan Horor
-
Minus Gregoria Mariska dan Anthony Ginting, Ini 13 Wakil Indonesia di Australian Open 2025
-
Target Pertahankan Tradisi Emas SEA Games, Timnas Voli Tuntut Ilmu ke Negeri China
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025
-
Thalita Ramadhani Tak Menyangka Bisa Juara IIC 2025, Jadi Modal Berharga Hadapi Scottish Open
-
Sukses Juarai IIC 2025, Prahdiska Bagas Shujiwo Kini Alihkan Fokus ke SEA Games