Suara.com - Manajer Tim Angkat Besi Indonesia, Dirdja Wihardja berharap pencoretan kelas 62 kg putra pada perhelatan cabang olahraga angkat besi Asian Games 2018 tidak benar-benar terealisasi.
Menurutnya, jika hal itu terjadi, maka Indonesia bakal kehilangan potensi meraih emas. Sebab, kelas 62 kg putra menjadi salah satu andalan tim angkat besi Merah Putih sejauh ini.
Di kelas tersebut, Indonesia memiliki lifter Eko Yuli Irawan yang tidak pernah absen menyumbang medali bagi Indonesia, baik di tingkat SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade.
Pencoretan kelas 62 kg putra dilakukan oleh Federasi Angkat Besi Asia (AWF). Namun, Indonesia telah menyampaikan surat permohonan kepada Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) agar membatalkan pencoretan kelas 62 kg putra dari Asian Games 2018.
"Bila benar-benar dicoret, maka peluang Indonesia yang harusnya bisa meraih dua emas, kini jadi satu emas. Selain di kelas 62 kg putra, peluang Indonesia juga ada di kelas 48 kg putri," ujar Dirdja, saat dihubungi Suara.com, Kamis (8/3/2018).
"Selain di kedua kelas tersebut, Indonesia juga berpotensi meraih emas di kelas yang diikuti Deni--kelas 69 kg putra," Dirdja menambahkan.
Terkait kemungkinan Eko naik ke kelas 69 kg, jika kelas 62 kg resmi dicoret, Dirdja mengatakan kemungkinannya tidak terlalu besar.
Sebab selain Deni, di kelas 69 kg putra, Indonesia juga masih memiliki lifter yang bisa diandalkan untuk meraih medali; Triyatno.
"Di setiap kelas itu, setiap negara hanya bisa diwakili dua atlet. Jadi, sayang kalau salah satu dari mereka (Eko, Deni, dan Triyatno) tidak bisa diturunkan," jelas Dirdja.
Baca Juga: Tunggu Kepastian, Eko Yuli Tetap Fokus di Kelas 62 Kg
"Ya intinya kita tunggu saja keputusan akhirnya. Soalnya pencoretan kelas 62 kg putra ini belum final keputusannya," pungkas Dirdja.
Berita Terkait
-
Glow Up Ala Miss Grand Indonesia: Rahasia Treatment Biar Kulit Makin Fresh dan Confidence Naik Level
-
Kondisi Miris Shin Tae-yong: 5 Laga Tanpa Kemenangan, Bakal Dipecat?
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Prediksi Susunan Pemain Inter Milan vs Sassuolo: Jay Idzes Kontra Marcus Thuram
-
Ke Kuala Lumpur Anti-Ribet: Terbang ke Bandara Subang, Liburan Jadi Lebih Sat Set!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi