Suara.com - Begitu chequered flag atau bendera finish F1 GP Monaco 2018 (27/05/2018) berkibar, Daniel Ricciardo (Red Bull) berteriak lewat radio komunikasi ke pit, "Sudah ditebus." Atau redemption. Sah sudah ia meraih podium teratas.
Kejadian ini tergolong dramatis, bila ditilik dari kondisi teknis di mana Ricciardo bertahan hanya menggunakan enam gigi dari transmisi delapan percepatan yang ada. Masalah MGU-K membuat tenaga dapur pacunya menyusut.
Sehingga ia pun melaju sekitar 12 mil per jam lebih lambat dari juara kedua GP Monaco, Sebastian Vettel (Ferrari) saat berada di area speedtraps.
Tiga lap sebelum balap berakhir, penasehat teknis Red Bull sudah memberikan saran tetapi ditolaknya baik-baik. Yakin jet daratnya masih bisa "menggigit" sampai finish.
Bisa jadi, putusan bertahan melaju ini berpulang dari pengalamannya dua tahun silam, di sirkuit yang sama. Sudah ancang-ancang naik podium seperti kemarin (27/05/2018), tetapi gagal gara-gara pit-stop.
Itulah alasannya mengapa lelaki berkebangsaan Australia ini menyebutkan kata "sudah ditebus". Artinya, niatan dua tahun lalu buat menaklukkan Circuit de Monaco berhasil sudah. Sukses direalisasikan, meski diadang kendala teknis.
Toh, berbicara soal pemakaian gigi atau gir terbatas bukan hanya terjadi pada Ricciardo yang punya kebiasaan menenggak sampanye pakai sepatu bekas pakai balapan.
Ada dua nama driver F1 legendaris yang mengalami kejadian kurang-lebih serupa dengan pengalaman Ricciardo.
Saat memenangkan GP Brasil 1991, Ayrton Senna bertahan dengan gigi keenam saja.
Baca Juga: Mendes Optimis Bisa Entaskan 5.000 Desa Tertinggal
Foto: Legenda balap Ayrton Senna (kiri) dan Alain Prost (kanan) [AFP]
Bayangkan, turun balap di rumah sendiri (Senna adalah putra kebanggaan Negeri Samba, kelahiran 1 Mei 1960), beban moralnya lebih besar dibandingkan driver lain. Apalagi, saat itu ia sudah mengantongi gelar juara dunia dua kali, tetapi belum pernah menang di depan warganya di Sao Paulo, ibukota Brasil.
Menjelang enam lap terakhir di GP Brasil 1991, jet darat McLaren-Honda tunggangannya mengalami kendala teknis di sektor transmisi.
Toh Senna mampu melejit 2,991 detik di depan Riccardo Patrese dari tim Williams dan meraih podiumnya yang pertama di Brasil. Tahun itu pula ia menjadi juara dunia ketiga kalinya.
Sementara Michael Schumacher, seperti dikutip dari Autosport, menyebutkan bahwa kemenangan Ricciardo membuat Christian Horner, bos Red Bull bersuara dari radio komunikasi.
Foto: Legenda balap F1 dan juara dunia tujuh kali asal Jerman, Michael Schumacher [AFP/Josep Lago]
Bahwa ia merasa kemenangan drivernya itu mengingatkan pada keberhasilan Michael Schumacher saat merebut tempat kedua di GP Spanyol 1994.
Saat itu, sang juara dunia F1 tujuh kali bertahan mencapai finish dengan gigi kelima.
"Langsung muncul di kepala, dengan apa yang pernah dilakukan Schumacher," ujar Horner. "Ini adalah tebusan untuk Monaco di tahun 2016."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
3 Atlet Indonesia yang Pecahkan Rekor di SEA Games 2025
-
Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin akan Tampil di Kelas yang Berbeda pada Olimpiade 2028
-
Tembus Ratusan Triliun! Industri Olahraga Siap Jadi Raksasa Baru Ekonomi Indonesia
-
Comeback dari Pensiun, Kento Momota akan Tampil di King Cup Invitational 2025
-
Rencana Rexy Mainaky Mendapatkan Dukungan dari Legenda Malaysia
-
Siapkan Rp5-10 Miliar, Pelti akan Biayai Tur Janice Tjen Cs di Luar Negeri
-
Target Tinggi Veda Ega Pratama di Moto3 2026, Sekaligus Proses Belajar di Tim Baru
-
Kabar Baik untuk Atlet! Kemenpora Pastikan Bonus Jumbo SEA Games 2025 Cair Secepatnya
-
Usia Cuma Angka! Yolla Yuliana Tolak Pensiun, Siap Bimbing Pemain Muda JLM di Proliga 2026
-
First Fight II Siap Panaskan Jakarta, Sajikan Duel Panas hingga Laga 1 vs 3