Suara.com - Mantan pebulutangkis nasional, Candra Wijaya sepakat dengan penilaian Taufik Hidayat bahwa PBSI harus berbenah diri terkait kegagalan Indonesia di Piala Thomas 2018.
Taufik sebelumnya mengkritik para pelatih di pelatnas PBSI. Menurut peraih emas Olimpiade 2004 Athena ini tidak ada yang signifikan dari grafik prestasi di sektor kepelatih, sehingga harus dievaluasi.
Candra Wijaya sedikit banyak sepakat dengan pernyataan rekannya itu. Menurut Candra, jika suatu metode pelatihan ternyata kurang berhasil, maka harus dicari metode lainnya.
Baca Juga: Legenda Bulutangkis: Agar Sukses, Atlet Harus Menanamkan 4S
"Salah satunya pasti gitu (pergantian pelatih). Mungkin kan ibaratnya penanganan (metode pelatihan) kalau sama terus ya mesti diubah lah," kata Candra Wijaya, ditemui dalam acara buka bersama di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Mungkin jika (metode pelatihannya) monoton atau stuck seperti ini, terus ya penanganannya harus lain, mungkin gitu loh," sambung peraih medali emas Olimpiade 2000 Sydney.
Namun, legenda bulutangkis nasional ini menilai, kegagalan tim Thomas Indonesia bukan hanya kesalahan metode yang dilakukan para pelatih.
Menurutnya, skuat Indonesia yang kini dihuni mayoritas pemain muda, seharusnya ditangani oleh pelatih berkarakter keras dan disiplin.
Baca Juga: Berhijab, Dinar Dyah Ayustine Tampil Beda
"Bukan berarti Koh Hendry (Saputra, pelatih tunggal putra pelatnas PBSI) jelek atau enggak mampu. Di satu sisi memang perlu diberikan uji coba pelatih yang lebih keras dan disiplin," jelas Candra Wijaya.
Sebagaimana diketahui, tim Thomas Indonesia gagal membawa pulang Piala Thomas ke Tanah Air. Hendra Setiawan cs kandas di fase semifinal pada, Jumat (25/5/2018) lalu.
Mereka dikalahkan anak-anak Cina yang akhirnya keluar sebagai juara usai mengalahkan para pebulutangkis Negeri Sakura, Jepang, di partai puncak dengan skor 3-1.
Tag
Berita Terkait
-
Final SEA Games 2025: Ekspresi Tak Percaya Alwi Farhan Usai Raih Emas Tunggal Putra
-
Jaga Tradisi Juara, Magelang Tutup Rangkaian Program PBSI Kenalkan Bulu Tangkis Usia Dini
-
Indonesia Kian Dekat Emas Pertama SEA Games 2025, Indra Wijaya Sebut Pemain Siap Tempur
-
Jadwal Final Bulutangkis SEA Games 2025: Besok Indonesia Rebut 2 Medali Emas?
-
Tanpa Kehadiran Hendra Setiawan, Sabar/Reza Akui Butuh Adaptasi di SEA Games 2025
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Dominasi Total! Timnas Triathlon Indonesia Borong 3 Emas di Hari Pembuka SEA Games 2025
-
Taklukkan Ombak Chonburi, La Memo Raih Emas Kelima Sepanjang Karier di SEA Games
-
Ricuh SEA Games 2025: Atlet Pencak Silat Malaysia Kejar dan Serang Wasit
-
Breakingnews! Petenis Janice Tjen Mundur dari Semifinal SEA Games 2025
-
Raih Emas SEA Games 2025, Fany Febriana Alihkan Fokus ke Olimpiade
-
Cabor Menembak Tambah Pundi Medali Emas SEA Games 2025, Fany Febriana Koleksi Skor Tertinggi
-
Hasil Voli Putra SEA Games 2025, Indonesia ke Semifinal
-
Sempat Viral, Ini Alasan Pelatih Skateboard Malaysia Ikut Rayakan Medali Emas Basral Graito
-
Rahmat Erwin Abdullah Raih Medali Emas Angkat Besi SEA Games 2025
-
Wushu Indonesia Juara Umum SEA Games 2025, Sabet 9 Medali