Suara.com - Lifter Eko Yuli Irawan, lifter putra Indonesia yang akan turun di kelas 62 kg, mengaku tak memikirkan bonus jika mampu menyumbang medali di Asian Games 2018. Dirinya hanya ingin fokus memberikan penampilan terbaik di multievent terbesar bangsa Asia itu.
"Yang pasti sekarang kita fokus untuk persiapan bertanding, memberikan yang terbaik dulu, coba raih medali, syukur-syukur dapat emas," kata Eko Yuli Irawan saat ditemui di The Hook Restaurant, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/5/2018).
Menurutnya, masalah bonus bukanlah urusan atlet. Ya, para atlet sebaiknya fokus saja terhadap penampilannya masing-masing. Jika memang menunjukan performa terbaik, menurut Eko, guyuran bonus akan datang dengan sendirinya.
"Jadi nanti dilihat perjuangannya saja, kalau memang layak (dapat bonus) nanti pasti dikabarin, gitu aja," sambung lifter peraih medali perak Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu.
Pada 2016 silam, saat Eko dan Sri Wahyuni menyabet masing-masing medali perak di Olimpiade 2016, PB PABBSI memang mengguyur keduanya dengan bonus besar berupa Rumah.
Kala itu, Eko Yuli yang turun di kelas 62 kg, berhasil mencatat total angkatan 312 kg (Snatch 142 kg dan Clean & Jerk 170 kg) dan hanya terpaut 6 kg dari peraih medali emas asal Kolombia, Oscar Albeiro Figueroa Mosquera.
Sementara Sri Wahyuni yang turun di kelas 48 kg, berhasil mengangkat total angkatan 192 kilogram (Snatch 85 kg dan 107 kg Clean & Jerk) dan hanya terpaut 8 kg dari lifter Thailand, Sopia Tanasan, yang meraih medali emas.
Untuk Asian Games 2018, Ketua Umum PB PABBSI, Rosan Perkasa Roeslani, masih merahasiakan besaran bonus. Namun Rosan berjanji akan memberi bonus kejutan.
"Wah masih rahasia ya, harus surprise," kata Rosan saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018).
Berita Terkait
-
Dibandingkan dengan Olimpiade Paris, Pembukaan Asian Games 2018 Kembali Ramai Dibahas
-
Jadi Wasit Timnas U-23 vs Korsel, Shaun Evans Pernah Bikin Indonesia dan Persib Bandung Ngamuk
-
Lifter Eko Yuli Irawan Konfirmasi Paris Jadi Penampilan Pamungkasnya di Olimpiade
-
Asian Games 2022: Lifter Eko Yuli Gagal Bawa Pulang Medali Kelas 67kg
-
Kisah Kim Min-jae: Pernah Main di Indonesia, Kini Gabung Bayern Munich
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi