Suara.com - Saat dunia Formula 1 (F1) masih mengharu-biru dengan hasil balap F1 Grand Prix (GP) Monaco 2018 , mulai soal kemenangan Daniel Ricciardo (Red Bull) sampai bertebarannya komentar b-word sebagai indikasi balapan kemarin cukup membosankan, Max Verstappen (Red Bull) bersikap lain.
Positifnya, ia berusaha secepat mungkin untuk move on dan bersiap di seri berikutnya, F1 GP Kanada 2018. Negatifnya, dia menilai semua orang (termasuk jurnalis agaknya) bersikap drama. Kejadian dia menumbuk barrier terasa dibesar-besarkan.
Akibatnya keluar kalimat dari mulutnya, "Capek deh, guwe. Bila ada yang menyinggung-nyinggung soal ini lagi, bakal aku seruduk juga!"
Bukan kebetulan, lajang berusia 20 tahun ini bernaung di tim dengan logo sepasang banteng saling menyeruduk. Mungkin saja emosinya memang tengah membeludak sehingga kemarahan dia tak tertahankan.
Gaya balap yang agresif, dan diterjemahkan banyak kalangan F1 sebagai "berbahaya" membuat putra Jos Verstappen ini banyak disorot. Driver papan atas seperti Lewis Hamilton (Mercedes) dan Sebastian Vettel (Ferrari) pun sudah pernah merasakan "ciuman"-nya di trek dalam musim ini, saat kalender GP F1 2018 belum lagi berjalan setengahnya.
Dan terbaru adalah insiden dalam sesi latihan bebas ketiga (FP3) di Sirkuit Monaco, Monte Carlo (260/5/2018). Tak kurang dari Christian Horner, bos Red Bull, dibuatnya geram.
Tetapi bukan Verstappen kalau (saat ini) sudi mendengarkan pendapat pihak lain. Ia tetap berkilah, bahwa gaya agresif seperti begitulah yang mengantarnya bisa meraih jenjang F1.
"Perlu kutegaskan bahwa saran untuk lebih kalem atau berganti style balap tak bakal dilakukan," tandasnya seperti dikutip dari Formula1.com.
"Saya tegaskan, saya tak akan mematuhinya, karena itulah gaya balap yang membawa saya seperti sekarang," katanya kemudian, seperti dikutip dari Motorsport.com. "Orang-orang memang berhak berpendapat, tetapi saya juga punya hak untuk tak mendengarkannya."
Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Desak Marko Simic Minta Maaf ke Via Vallen
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand