Suara.com - Tiga pebulutangkis tunggal putri Indonesia, yakni Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung dan Dinar Dyah Ayustine, harus terhenti di babak pertama Malaysia Open 2018.
Gregoria takluk di tangan peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Carolina Marin (Spanyol), dengan skor 4-21, 21-18, 8-21.
Sementara itu, Fitriani juga tak dapat mengatasi perlawanan Sung Ji Hyun, unggulan ketujuh dari Korea. Fitriani dikalahkan Sung usai berduel selama 69 menit dengan skor 11-21, 24-22, 12-21.
Sebelumnya, Dinar juga gagal melaju ke babak kedua setelah dikalahkan Akane Yamaguchi, unggulan kedua dari Jepang, dengan skor 21-17, 12-21, 13-21.
Well, serangkaian hasil minor yang dipetik di babak awal ini pun menimbulkan tanda tanya besar terkait kualitas para tunggal putri Merah-Putih.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, pun angkat bicara. Istri dari legenda bulutangkis Indonesia, Alan Budikusuma itu menyebut performa tunggal putri Indonesia sebenarnya sudah meningkat sejak terakhir kali bertanding di Piala Uber 2018 pada Mei lalu.
Namun dirinya mengakui, dibanding sektor lain, tunggal putri memang cukup tertinggal. Baik Gregoria, Fitriani dan Dinar harus terus meningkatkan jam terbangnya di level Internasional.
"Tunggal putri progresnya sudah terlihat sejak di Uber Cup 2018, cuma kali ini (kurang) faktor keberuntungan aja. Namun jika dibandingkan dengan sektor-sektor lain, sektor tunggal putri ini memang lebih tertinggal," kata Susy Susanti.
Ketiga tunggal putri Indonesia, kata Susy, sudah menampilkan performa yang maksimal di Malaysia Open 2018. Mereka dinilai telah berjuang meski secara hasil belum tercermin.
"Kita sudah lihat bagaimana perjuangan, permainan dan daya juang atlet tunggal putri kita. Kalau pas lawan Marin kemarin, Gregoria set pertama nggak siap karena Marin memang punya gaya main yang berbeda, dia kidal. Menghadapi itu memang butuh pengalaman, butuh jam terbang," tutur Susy.
"Fitri juga bermain luar biasa melawan Sung Ji Hyun, bermain ketat hingga rubber (game). Dinar dengan Akane juga. Jadi mereka kalah bukan tanpa perjuangan, ini akan jadi catatan kita untuk ditingkatkan lagi."
Meski belum mendapatkan hasil positif, Susy tetap mengapresiasi ketiga wakil tunggal putri Indonesia di Malaysia Open 2018. Meski dirinya mengakui, ada kekurangan yang harus dievaluasi.
"Sebelumnya kan sempat kita berpikir bahwa tunggal putri tak memiliki potensi, tapi ternyata kalau mau kerja keras dan berusaha, kita mampu. Tapi itu memang butuh proses," ujar Susy.
"Semua pertandingan akan kita evaluasi, apa yang harus ditingkatkan, kenapa menang dan kenapa kalah. Itu yang harus ditingkatkan, lubang-lubang itu, terutama tunggal putri yang memang agak tertinggal," tukasnya.
Berita Terkait
-
Indonesia Dominasi Total, Rebut 6 Emas di Turnamen Woodball Malaysia Open 2025
-
Nol Gelar Indonesia Masters 2025, Lengkapi Kegagalan Laga Besar Awal Tahun
-
Nol Gelar, Indonesia Gagal di Dua Turnamen Besar Bulutangkis Awal Tahun
-
Gagal Lagi di India Open 2025, Fajar/Rian Lengkapi Hasil Minor di awal 2025
-
Ini 3 Fakta Menarik Malaysia Open 2025, An Se Young Satu-Satunya Juara Bertahan
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
3 Ganda Putri Indonesia Rontok di 16 Besar Hong Kong Open 2025
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur