Suara.com - Pasangan ganda campuran nomor satu Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, tak puas dengan penampilannya, meski berhasil menang atas pasangan Jepang, Yugo Kobayashi/Misaki Matsutomo, di babak kedua Indonesia Open 2018, Kamis (5/7).
Owi/Butet—sapaan akrab Tontowi/Liliyana—melangkah ke perempat final usai menumbangkan pasangan ranking 51 dunia dua game langsung, dengan skor 23-21 dan 21-19.
Menjadi unggulan pertama, nyatanya tak membuat Owi/Butet menang mudah. Baik game pertama maupun kedua, juara All England 2014 itu harus bekerja ekstra keras lantaran sering melakukan kesalahan sendiri.
Baca Juga: Menang Lagi Atas Christiansen / Pedersen, Hafiz / Gloria Melaju
"Kami senang bisa lolos ke perempat final. Tapi jujur saya belum puas. Kami terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri dan belum lepas mainnya," kata Butet usai laga di Istora Senayan, Jakarta.
"Kami terlalu banyak memberikan poin mudah ke lawan. Kalau bermain lebih benar harusnya kami bisa menang lebih cepat. Tadi saya akui keteteran. Besok (di perempat final Indonesia Open 2018) harus lebih baik dari hari ini," tambahnya.
Senada dengan Butet, Owi juga mengakui penampilannya jauh dari kata maksimal. Di poin-poin kritis, dirinya mengaku sedikit kehilangan kepercayaan diri meski akhirnya mampu mengunci kemenangan.
"Saya sendiri mainnya dari awal sudah enak. Di pertengahan laga, kepercayaan diri saya agak menurun. Saya terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri. Jadi ya sering salah sendiri, sehingga musuh gampang mendapatkan poin. Mudah-mudahan besok kami bisa bermain lebih baik," tutur Owi.
Baca Juga: Datang dari Bogor, Fans Cilik Ini Gagal Foto Bareng The Minions
Di babak perempat final Indonesia Open 2018 BWF World Tour 1000, Jumat (6/7/2018) besok, Owi/Butet akan bertemu pemenang antara unggulan kelima asal Cina, Zhang Nan/Li Yinhui dan Reginald Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah (Hong Kong).
Berita Terkait
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Indonesia Open 2025 dan Kenang-kenangan dari Istora, Sejarah bagi Prancis!
-
Chou Tien Chen Sambangi Legenda Bulutangkis Indonesia, karena Hal Ini
-
4 Fakta Menarik dari Indonesia Open 2025, Ada Laga Dua Istora Boy di Final
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025