Suara.com - Pelatih kepala Timnas Paralayang Indonesia, Gendon Subandono, mengungkapkan persiapan yang dilakukan para atlet cabor tersebut jelang Asian Games 2018. Menurut Gendon, latihan teknik jadi prioritas.
Latihan teknik sendiri, dikatakan Gendon, terbagi menjadi dua, yaitu ketepatan mendarat dan lintas alam. Selain itu, para atlet juga terus menggenjot latihan fisik jelang perhelatan olahraga terkabar bangsa Asia itu.
"Latihan teknik jadi yang utama, namun fisik juga. Karena fisik itu menjadi penopang atau pendukung bagi olahraga paralayang. Dengan fisik yang baik, mereka akan mempunyai konsentrasi yang baik dan tentu juga kekuatan ketahanan untuk kegiatan olahraga paralayang ini," ucap Gendon kepada Suara.com saat dijumpai venue latihan timnas paralayang di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/8/2018).
Gendon menambahkan, secara khusus, para atlet juga terus melatih hal yang basic, seperti cara take-off, landing, dan sebagainya.
"Kalau yang khususnya, ya bagaimana lintas alam, mereka terbang tinggi. Bagaimana mengambil termal, bagaimana membaca cuaca, bagaimana membaca permukaan bukit sehingga mereka tahu dimana harus terbang, dimana harus mendarat dan sebagainya," jelasnya.
Sejauh ini, Gendon menyebutkan hal yang menjadi kendala bagi para atlet adalah meninggalkan sanak keluarga saat turnamen dimulai nanti.
"Kemudian mungkin juga ada pekerjaan (sehari-hari) yang mereka juga harus tinggalkan. Ini mejadi salah satu risiko atau kendala yang harus mereka lewati," ungkapnya.
Selain itu keterbatasan alat juga menjadi faktor lain terhambatnya kesiapan atlet jelang Asian Games 2018. "Meski begitu, yang pasti mereka harus tetap tampil prima dalam beberapa keterbatasan," papar Gendon.
Gendon menerangkan, Asian Games 2018 bukanlah event internasional pertama yang diikuti Indonesia. Sebelumnya Timnas Paralayang Indonesia juga telah berlaga di Asian Beach Games di Bali pada tahun 2008, kemudian juga pernah berlaga di Sea Games pada 2011.
Baca Juga: Demi Man United, Romelu Lukaku Rela Potong Masa Liburan
"Sebelumnya yang terbesar tentu Sea Games, di mana Puncak jadi tuan rumah. Kemudian kita juga ikut kejuaraan-kejuaraan dunia paralayang. Memang masih didominasi pada nomor akurasi. Karena nomor akurasi ini menjadi salah satu favorit dan juga mencetak prestasi di dunia. Sehingga seringkali kegiatan yang kita ikuti lebih ke nomor akurasi," ungkapnya.
"Nah, kalau Asian Games sudah bisa dipertandingkan, kita lebih mudah untuk mendorong cabang ini dipertandingkan di Olimpiade mendatang. Cita-cita kita, atlet paralayang Indonesia bisa tampil di Olimpiade. Ini yang kita upayakan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Viral Paralayang Tak Boleh Terbang di Bromo, Netizen: Sakral atau Takut Ketahuan...
-
Tandem Paralayang: Serunya Menikmati Indahnya Kota Batu di Atas Awan!
-
Dibandingkan dengan Olimpiade Paris, Pembukaan Asian Games 2018 Kembali Ramai Dibahas
-
Main Paralayang, Ekspresi Bocil Ini Jadi Perhatian: Antara Takut dan Pelampiasan
-
Lagi-lagi BC! Ini Kronologi Parasut Paralayang dari Australia Milik Atlet Ditahan Bea Cukai
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali