Suara.com - Tak salah bila pers Barat, di antaranya BBC Sport menyebut bahwa Asian Games 2018 atau pesta olahraga bangsa-bangsa Pan Asia adalah sebuah Olimpiade Plus. Apa pasal? Macam cabang olah raga (cabor) yang dipertandingkan lebih banyak dibandingkan Olimpiade musim panas atau musim dingin, juga terdapat sederet olah raga martial arts yang tidak dikenal di dunia Barat.
Beberapa cabor martial arts nasional dan regional ini antara lain adalah pencak silat, sepak takraw, dan kini mari kita kenal satu lagi, berjuluk kabaddi, terkadang ditulis kabbadi atau kabadi. Sebuah olah raga nasional asal Bengal, Bangladesh.
Di mana ada komunitas warga Bangladesh, di situlah martial arts ini dimainkan. Tak terkecuali yang ditemui Suara.com di Singapura. Khususnya kawasan Kranji, dekat lapangan pacuan kuda.
Usai hujan atau di tanah basah, di sanalah sekelompok lelaki berdiri saling berhadapan dan adu kekuatan. Namun selaras kebutuhan, olah raga ini bisa dimainkan indoor dengan lantai matras. Juga dipertandingkan untuk kaum Hawa.
Prinsipnya, dua tim saling bertarung dari sisi berseberangan dan secara individu setiap pemain berusaha merobek pertahanan lawan sampai menginjakkan kaki di wilayah musuh. Paling baik tentu saja bergerak cepat tanpa tertangkap, nanun yang terjadi adalah pergumulan sehingga gerakan macam gulat tak terhindarkan. Sembari menyerang, pemain akan berseru "kabaddi, kabaddi!"
Kabaddi muncul pertama kali sebagai cabor demonstrasi dalam Olimpiade 1936, dan dipertandingkan dalam Asian Games 1990. Uniknya, sebagai pencetus martial arts ini, tim Bangladesh hanya memenangkan medali perak. Bahkan dalam Asian Games 2006 dan 2010, malahan terus bertahan meraih medali perunggu.
Selain Bangladesh, permainan senada kabaddi bisa dijumpai di beberapa negara Asia, seperti hututu di India barat, hadodo di India bagian timur, chedu-gudu di India selatan, gudu di Sri Lanka, dan theechub di Thailand.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Kesan Pertama Tim Bulu Tangkis Indonesia usai Jajal Lapangan SEA Games 2025
-
Duet Kapten Ana dan Sabar Pimpin Misi Raih 2 Emas Bulu Tangkis di SEA Games 2025
-
Kolaborasi Apik Lintas Cabor: Jonatan Christie Satu Lapangan dengan Daniel Wenas hingga Witan
-
Misi Tiga Besar SEA Games 2025: Prabowo Lepas Kontingen, Erick Thohir Pasang Target 80 Emas
-
Bonus Emas SEA Games 2025 Meroket Jadi Rp1 Miliar, Prabowo Kasih Pesan Serius ke Para Atlet
-
SEA Games 2025: Tuan Rumah Thailand Diterpa Skandal Baru, Berpotensi ke Jalur Hukum
-
Klarifikasi Kemenpora Soal Bantuan Alat Olahraga di Wilayah Bencana Aceh dan Sumatera
-
Atlet Indonesia untuk SEA Games 2025 Dikukuhkan, Ini Pesan Erick Thohir
-
Percaya Diri Tinggi, Christopher Rungkat Ingin Perpanjang Hattrick Emas SEA Games
-
Taufik Hidayat Apresiasi Dampak Ekonomi Event Lari Bisa Tembus Belasan Miliar