Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti tetap mengapresiasi perjuangan tim beregu putri Indonesia meski gagal lolos ke babak final bulutangkis beregu putri Asian Games 2018.
Greysia Polii dkk. harus takluk dari negara unggulan pertama turnamen, Jepang. Bermain di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/8/2018), Srikandi Merah-Putih kalah dengan skor 1-3.
Dengan hasil tersebut, Indonesia harus puas mengantongi medali perunggu.
"Sejak awal level kami di bawah Korea Selatan, jadi (tim putri) sudah memberi kejutan di babak delapan besar (kemarin). Tapi hari ini harus diakui kekuatan Jepang yang turun full team, dan mereka memang diatas kami semua dari rangking dan permainan," kata Susy Susanti di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/8/2018).
"Tapi secara keseluruhan, permainan wakil kita cukup baik, terutama Gregoria dan Fitriani yang sudah (bermain) maksimal. Target paling tidak medali, dan itu sudah kita capai," sambungnya.
Dalam prosesnya, Indonesia sebenarnya sempat unggul lebih dulu dari Jepang melalui tunggal putri pertama Gregoria Mariska Tunjung. Namun, tiga wakil lainnya gagal mengemban tugas.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu dikandaskan pasangan Fukushima/Hirota dengan skor 13-21, 12-21. Sedangkan Fitriani dikandaskan Nozomi Okuhara dengan skor 21-19, 4-21, dan 10-21.
Della Destria Haris/Rizki Amelia Pradipta yang menjadi wakil keempat juga gagal mengemperpanjang nafas Indonesia. Pasangan ganda putri rangking 10 dunia itu kalah dua gim langsung atas Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, dengan skor, 13-21, 10-21.
Meski mengapresiasi perjuangan tim beregu putri Indonesia, Susy mengaku kurang puas. Menurut Susy banyak yang harus diperbaiki oleh tim beregu putri agar tampil lebih baik di turnamen beregu lainnya.
Baca Juga: Waspada! Ada Bengkel yang Bikin dan Jual Oli Palsu di Jakarta
"Ini memang jadi pelajaran, kami harus perbaiki diri. Apa yang dilakukan masih belum maksimal. Mudah-mudahan, di nomor perorangan kami bisa beri yang terbaik," tukas Susy.
Indonesia masih punya peluang meraih medali emas di nomor beregu Asian Games 2018 melalui tim beregu putra. Saat ini, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kolega tengah menghadapi Jepang di babak semifinal.
Berita Terkait
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
-
BWC 2025: Jadwal Laga 9 Wakil Indonesia di Babak 16 Besar
-
Mengenal Pickleball: Saudara Dekat Padel, Bakal Nge-Hits Lagi?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025