Suara.com - Pemanah putri Indonesia, Diananda Choirunisa, belum berhasil sumbang medali emas di Asian Games 2018. Nisa harus puas meraih perak di nomor recurve individual putri, Selasa (28/8/2018).
Nisa kalah bersaing dengan atlet panahan Cina, Zhang Xinyan. Dia kalah dengan skor 7-3 dalam laga yang digelar di Lapangan Panahan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Baca Juga: Kado Kevin / Marcus dan Fajar / Rian buat Pelatih Ganda Putra
Peraih medali emas recurve individual putri SEA Games 2017 ini mengatakan, faktor angin jadi penyebab kegagalannya bersaing dengan pemanah ranking 113 dunia tersebut.
"Saat latihan, anginnya agak ke kiri, bahkan cenderung tidak ada. Tapi, waktu pertandingan, anginnya berubah ke kanan," jelas pemanah kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 16 Maret 1997.
"Terutama anginnya yang agak kencang pada set keempat dan kelimat. Tentu kecewa gagal dapat emas. Tapi, tetap bersyukur (bisa raih perak Asian Games 2018). Mungkin disuruh sama Allah untuk lebih giat berlatih lagi," Nisa menambahkan.
Lebih jauh, Nisa mengatakan tingkat persaingan di Asian Games 2018 sangat berat. Pasalnya, banyak pemanah top dunia yang juga ikut ambil bagian di ajang ini.
"Persaingan di level Asia ini hampir sama dengan di Olimpiade. Buktinya juara dunia dari Korea Selatan, yang kemarin juga dapat emas di Olimpiade 2016—Chang Hye-jinChang Hye-jin, turun di Asian Games 2018," pungkas Nisa.
Baca Juga: Asian Games : Choirunisa Sumbang Perak Indonesia dari Panahan
Selain medali perak, tim panahan Indonesia juga menyumbang medali perunggu. Medali ini disumbangkan pemanah Riau Ega Agata Salsabilla dari nomor recurve individual putra Asian Games 2018 pada, Selasa siang.
Tag
Berita Terkait
-
Dari TK hingga SMA, Ribuan Pelajar Siap Bersaing di Kompetisi Matematika IOB 2025
-
Sengit dan Seru! Siswa SMK Adu Keahlian di Olimpiade Jaringan MikroTik 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus
-
Ingin Ulangi Kesuksesan, Rizki Juniansyah Bertekad Pecahkan Rekor di SEA Games 2025
-
KONI Bertekad Tuntaskan Dualisme Cabang Olahraga di Indonesia
-
39 Atlet Indonesia Ikuti Islamic Solidarity Games 2025 di Arab Saudi, Ada Balap Unta
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
Kembali ke Mandalika, Jorge Lorenzo Bicara Tentang Kecepatan, Strategi, dan Hidup Setelah MotoGP
-
Korea Masters 2025: Tiga Ganda Putri Indonesia Langsung Tersingkir
-
Debut Manis Novak Djokovic di Athena, Alejandro Tabilo Tak Berkutik
-
Jakarta Bersiap untuk Capital Market Run 2025, 3.500 Pelari akan Turun ke Jalan
-
Terungkap Alasan Anthony Ginting Absen di Korea Masters 2025