Keduanya berhasil menunjukan bahwa setelah Nova/Liliyana menggebrak dunia, muncul ganda campuran Indonesia lainnya yang tak kalah dahsyat.
Berikut sederet gelar yang diraih Tontowi/Liliyana:
1. Makau Open 2010, 2011
2. Chinese Taipei Open 2010, 2011, 2012
3. Indonesia Masters 2010, 2011, 2015
4. Malaysia Masters 2011
5. Swiss Open 2011
6. India Open 2011, 2012, 2013
7. Singapore Open 2011, 2013, 2014
8. All England Open 2012, 2013, 2014
9. Cina Open 2013, 2016
10. French Open 2014, 2017
11. Malaysia Open 2015
12. Hongkong Open 2016
13. Indonesia Open 2017, 2018
14. SEA Games 2011
15. Kejuaraan Asia 2015
16. Kejuaraan Dunia 2013, 2017
17. Olimpiade 2016
Kutukan Asian Games dan akhir era Tontowi/Liliyana
Dari sederet gelar yang diciptakan Tontowi/Liliyana, dari mulai turnamen berlevel Grand Prix Gold (GPG), Superseries, hingga Olimpiade, ada satu kejuaraan yang seakan-akan tak menghindar saat didekati keduanya, yakni Asian Games.
Sejak resmi dipasangkan, Tontowi/Liliyana tak mampu meraih medali emas di pesta olahraga terbesar bangsa Asia tersebut. Capaian tertinggi mereka hanyalah medali perak saat ditundukan pasangan Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 16-21, 14-21 di babak final Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Empat tahun kemudian, Tontowi/Liliyana punya kesempatan besar memenangkan satu-satunya gelar yang sejak dulu mereka idam-idamkan.
Persiapan keduanya pun dibuat begitu matang. Kejuaraan Dunia 2018 pun ditinggalkan demi menjaga fokus di Asian Games 2018.
Bahkan, pelatih Richard Mainaky kembali membawa keduanya ke Kudus untuk menggelar latihan intensif. Tuah "magis" Kudus yang pada 2016 silam sukses melahirkan medali emas Olimpiade, diharapkan mampu terulang di Asian Games 2018 ini.
Tontowi/Liliyana sangat menggebu-gebu untuk mendapatkan gelar Asian Games. Selain digelar di Indonesia, status Liliyana Natsir yang memutuskan pensiun di akhir tahun 2018 menjadi salah satu faktor.
Baca Juga: Kemplang Pajak, Mourinho Dihukum Satu Tahun Penjara
Namun, persiapan super berat yang mereka jalani pada akhirnya gagal membuahkan hasil. Bertemu dengan wakil Cina, Zheng Siwei/Huang Yaqiong di semifinal, Owi/Butet tak berdaya. Mereka kalah dua gim langsung dengan skor 20-22, 19-21, dan harus puas dengan medali perunggu.
Usai Asian Games 2018, tak perlu menunggu waktu lama, PBSI mengumumkan nama calon pengganti Liliyana.
Melalui pelatih kepala ganda campuran pelatnas PBSI, Richard Mainaky, PBSI memilih pemain junior jebolan pratama Winny Oktavina Kandow sebagai pasangan baru Tontowi Ahmad.
Rencananya, pasangan Tontowi/Winny akan mengawali debut di Chinese Taipei Open 2018 yang akan berlangsung pada 2-7 Oktober 2018. Namun sebelum itu, duet Tontowi dan Liliyana akan tampil di Jepang Open 2018.
Jepang Open 2018 itu sendiri akan digelar pada 11-16 September 2018. Turnamen bulutangkis berlevel HSBC BWF World Tour Super 750 itu akan berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.
Berita Terkait
-
Raih 16 Gelar, PB Djarum Juara Umum Muria Cup Sirnas C 2025
-
Indonesia International Challenge 2025: 5 Ganda Campuran Amankan Tempat di Perempat Final
-
Amri Syahnawi Sakit Cacar, Batal Tampil di Australia Open 2025
-
Bentrok dengan Jadwal Ujian Akademik, Zaki Ubaidillah Tak Bisa Ikuti Australian Open 2025
-
Dampingi Istri akan Melahirkan, Anthony Ginting Absen dari Australia Open 2025
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025
-
Thalita Ramadhani Tak Menyangka Bisa Juara IIC 2025, Jadi Modal Berharga Hadapi Scottish Open
-
Sukses Juarai IIC 2025, Prahdiska Bagas Shujiwo Kini Alihkan Fokus ke SEA Games
-
Raih 16 Gelar, PB Djarum Juara Umum Muria Cup Sirnas C 2025
-
Diledek Juara yang Membosankan, Islam Makhachev Berani Hajar Ilia Topuria?
-
Hancurkan Della Maddalena, Islam Makhachev: Buka Pintu White House, Saya Datang!
-
Perjuangan Maksimal Gregoria Mariska Meski Gagal Juara Kumamoto Masters 2025
-
Didukung Perpani, MilkLife Archery Challenge Seri 2 Alami Lonjakan Peserta 50 Persen