Suara.com - Hasil balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano akhir pekan lalu meninggalkan sebuah misteri. Benarkah peraih pole position di MotoGP San Marino terkena 'kutukan' tak akan memenangi balapan?
Mitos ini bukan tanpa dasar. Sebab selepas tahun 2010, setelah Dani Pedrosa meraih pole dan memenangi balapan MotoGP San Marino, belum ada lagi pebalap yang mampu melakukan dua hal itu—raih pole dan juara.
Juara dunia MotoGP dua kali, Casey Stoner, jadi pebalap pertama yang mendapat 'kutukan' tersebut. Pebalap terakhir yang mengalami hal serupa adalah Jorge Lorenzo.
Baca Juga: Greysia / Apriyani Menang, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal
Menunggangi motor Ducati Desmosedici GP18, X Fuera—julukan Lorenzo—meraih pole dalam sesi kualifikasi pada, Sabtu (8/9/2018), dengan waktu 1 menit 31,629 detik.
Dia unggul 0,287 detik di depan Jack Miller (Alma Pramac Racing) yang menempati start kedua. Sedangkan, posisi start ketiga diraih pebalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales.
Pole itu jadi yang ketiga bagi Lorenzo di musim ini, setelah MotoGP Inggris dan Catalan.
Namun, nahas bagi Lorenzo, dalam balapan yang berlangsung hari, Minggu (9/9/2018) lalu, dia terjatuh saat berada di posisi kedua ketika balapan menyisakan satu lap.
Baca Juga: 4 Fakta Pebalap Anyar Ferrari Leclerc, "Harry Potter dari Monako"
Bukan hanya gagal juara ataupun naik podium. Lorenzo juga gagal mendapat poin setelah hanya finis ke-17.
Berikut 'kutukan' yang dialami para peraih pole MotoGP San Marino sejak 2011 yang dikutip Suara.com pada, Jumat (14/9/2018), dari berbagai sumber:
- 2011: Pebalap Repsol Honda, Casey Stoner meraih pole, disusul kemudian oleh Lorenzo dan Pedrosa. Pole ini jadi yang ketiga setelah dua kali beruntun di tahun 2007 dan 2008 bersama Ducati.
Namun, Stoner gagal pertahankan posisinya di depan dan harus puas finis ketiga di belakang Lorenzo dan Pedrosa.
Baca Juga: Anthony Kalah, Tunggal Putra Indonesia Tak Tersisa di Jepang Open
- 2012: Setahun kemudian giliran Pedrosa yang meraih pole. Dia hanya unggul 0,018 detik dari Lorenzo. Sementara posisi start ketiga ditempati pebalap Inggris, Cal Cruthclow, dengan motor Yamaha Tech 3.
Nasib Pedrosa benar-benar sial saat hari H balapan. Dimulai dari motor Honda RC213V-nya yang sempat bermasalah sebelum perlombaan dimulai. Akibatnya, dia harus start dari belakang.
Kesialan Pedrosa berlanjut lantaran bersenggolan dengan Hector Barbera di Tikungan 8 tak lama setelah start.
Perlombaan sendiri kembali dimenangi Lorenzo, diikuti kemudian oleh rekan setimnya di Yamaha, Valentino Rossi, dan Alvaro Bautista dari tim San Carlo Honda Gresini.
Baca Juga: Incar Olimpiade, Zohri "Bocah Ajaib dari Lombok" Ikuti Ajang IAAF
- 2013: Marc Marquez melanjutkan sensasinya sebagai rookie dengan meraih pole di MotoGP San Marino. Pole tersebut jadi yang keenam bagi Marquez di MotoGP 2013.
Pebalap yang dijuluki The Baby Alien ini unggul lebih dari setengah detik dari Lorenzo.
Namun, nasib baik belum berpihak kepadanya saat balapan dimulai pada hari Minggu. Dia terpaut 3,379 detik dari Lorenzo yang meraih hattrick beruntun di MotoGP San Marino.
Pedrosa melengkapi dominasi Spanyol di MotoGP San Marino 2013 setelah meraih podium ketiga, terpaut 7,368 detik di belakang Lorenzo.
- 2014: Lorenzo meraih pole di MotoGP San Marino 2014, mengalahkan Andrea Iannone (Ducati) dan Rossi.
Berbeda dari tiga musim berturut-turut sebelumnya, Lorenzo gagal mengantongi poin sempurna, 25.
Dia kalah bersaing dengan tandemnya Rossi yang finis pertama. Lorenzo harus puas finis kedua setelah terpaut 1,578 detik dari Rossi.
Sedangkan, posisi ketiga direbut Pedrosa yang start dari posisi kelima.
Baca Juga: Gabung Ferrari, Charles Leclerc Menolak Tertekan
- 2015: MotoGP San Marino 2015 seperti sebuah deja vu bagi Lorenzo. Sukses meraih pole, namun kembali gagal menjadi juara.
Balapan berlangsung dramatis bagi Lorenzo. Dia harus dua kali mengganti sepeda motor karena kondisi trek yang berubah-ubah dari kering menjadi basah, kemudian kering lagi.
Setelah melakukan pergantian kedua, Lorenzo terjatuh di lap ke-20.
Balapan yang penuh drama ini dimenangi Marquez, serta Bradley Smith (Monster Yamaha Tech 3) dan Scott Redding (EG 0,0 Marc VDS) yang finis kedua dan ketiga.
- 2016: Lorenzo mencetak hattrick beruntun dengan meraih pole di MotoGP San Marino 2016. Tapi, sekali lagi dia gagal mengamankan peluangnya menjadi juara.
Dia tak mampu bersaing dengan kompatriotnya, Pedrosa, yang tampil fenomenal dengan menjuarai balapan setelah start dari posisi kedelapan.
Sedangkan, Lorenzo hanya meraih podium ketiga, di belakang Rossi yang finis kedua.
Baca Juga: Bukan Hamilton, Vettel Blak-blakan Ungkap Musuh Terbesarnya
- 2017: Maverick Vinales membuat Yamaha berbangga hati karena membuat pabrikan motor asal Jepang itu meraih pole keempat berturut-turut pada MotoGP San Marino 2017.
Namun, seperti pendahulunya, Jorge Lorenzo, pebalap muda Spanyol ini gagal memenangi balapan.
Bahkan, dia hanya finis keempat di belakang Marquez, Danilo Petrucci (Octo Pramac Racing) dan Andrea Dovizioso (Ducati).
Baca Juga: Tak Kuat Lagi Balapan MotoGP, Pedrosa Jadi Pebalap Penguji KTM?
- 2018: 'Kutukan' bagi peraih pole di Misano berlanjut. Lorenzo yang start dari posisi terdepan hanya finis ke-17. Hari itu menjadi yang hari yang benar-benar sial bagi Lorenzo.
Dia terjatuh saat balapan menyisakan satu lap lagi. Padahal, saat itu dia tengah berada di posisi kedua di belakang rekannya Dovizioso.
Dewi Fortuna pun lebih berpihak kepada Dovizioso yang memenangi balapan. Diikuti kemudian oleh Marquez dan Cal Cruthclow (LCR Honda).
Tag
Berita Terkait
-
Tak Terobsesi Rekor, Marc Marquez Tetap Waspadai Momen Turunnya Prestasi
-
Sirkuit Mandalika Umumkan Kalender Event 2026: dari MotoGP hingga Balap Ketahanan
-
11 Zodiak dengan Kutukannya Masing-masing Sejak Lahir, Cek Kutukanmu!
-
Marc Marquez: Kami Butuh Pecco Kembali ke Levelnya
-
5 Motor Sport Bekas Ala MotoGP Harga Miring untuk Tampil Gaya saat Sunmori
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali