Suara.com - Pebalap Ducati Andrea Dovizioso menyebut penerapan strategi yang kurang tepat menjadi biang kegagalan dirinya menjuarai MotoGP Thailand yang berlangsung di Sirkuit Buriram, Minggu (7/10/2018).
Seperti diketahui, Dovi --sapaan akrab Dovizioso-- harus puas finis di urutan kedua. Rider kelahiran Italia itu gagal mengatasi perlawanan rival terdekatnya, Marc Marquez (Honda) yang mampu menyalipnya di tikungan terakhir.
Ini menjadi kali keempat sepanjang musim Dovi dan Marquez bertarung memperebutkan posisi pertama di detk-detik akhir balapan. Namun untuk balapan kali ini, Marquez yang berhak tersenyum lebar.
"Saya tak menerapkan strategi secara sempurna. Saya tak bisa mengetahui kelebihan dan kelemahan Marc Marquez (di balapan kali ini) karena hampir sepanjang balapan dirinya selalu di belakang saya," ujar Dovizioso seperti dilansir dari Autosport, Senin (8/10/2018).
Dovi yang sempat disalip Marc Marquez pada tikungan enam, mengaku tak punya pilihan untuk kembali melakukan overtake di tikungan terakhir.
Namun, Marquez yang mampu melalkukan pengereman sangat baik mampu kembali merebut posisi pertama dan membuat pebalap Italia itu kalah secara dramatis.
"Saya berharap Marc mengikuti arah gerakan saya (di tikungan terakhir), tapi dirinya mampu memperlambat motor lebih baik dari saya," ungkap Dovi.
"Dengan Marc Marquez Anda tak pernah tahu bagaimana dia melakukannya. Tapi saya memang terlalu jauh (dibelakang) untuk melakukan pengereman yang bagus dan menghalanginya," tukasnya.
Hasil ini membuat Dovi kian sulit mengejar Marc Marquez dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2018. Marquez yang mendapatkan tambahan 25 poin kini unggul 77 poin dari Dovi yang mengumpulkan 194 poin dari 15 seri balapan.
Berita Terkait
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Menang di Portugal, Marco Bezzecchi Sebut Belajar dari Alex Marquez
-
Jadwal MotoGP Malaysia 2025: Persaingan Terbuka Tanpa Marc Marquez dan Martin
-
Honda: Ducati Beruntung Punya Marc Marquez
-
Susunan Pembalap MotoGP 2026: Dominasi Ducati, Stabilitas KTM, Gebrakan Yamaha!
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025
-
Thalita Ramadhani Tak Menyangka Bisa Juara IIC 2025, Jadi Modal Berharga Hadapi Scottish Open
-
Sukses Juarai IIC 2025, Prahdiska Bagas Shujiwo Kini Alihkan Fokus ke SEA Games
-
Raih 16 Gelar, PB Djarum Juara Umum Muria Cup Sirnas C 2025
-
Diledek Juara yang Membosankan, Islam Makhachev Berani Hajar Ilia Topuria?
-
Hancurkan Della Maddalena, Islam Makhachev: Buka Pintu White House, Saya Datang!
-
Perjuangan Maksimal Gregoria Mariska Meski Gagal Juara Kumamoto Masters 2025