Suara.com - Maverick Vinales merasa nyaman dengan motor baru Yamaha yang disiapkan untuk MotoGP 2019. Bahkan, Vinales menyebut motor tersebut kompetitif untuk merebut gelar juara dunia.
Hal itu didasarkan Vinales pada hasil dua hari tes pramusim MotoGP 2019 di Sirkuit Jerez, Spanyol, 28-29 November 2018.
Pada hari pertama tes, Vinales menempati posisi keempat dengan catatan waktu 1 menit 38,376 detik. Hasil ini 0,408 detik lebih lambat dari pebalap anyar Ducati, Danilo Petrucci, yang tampil sebagai yang tercepat.
Di hari kedua tes, juara dunia Moto3 2013 itu mempertajam catatan waktunya menjadi 1 menit 38,066 detik, dan menempati urutan ketiga.
Vinales hanya terpaut 0,121 detik dari pebalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, yang keluar sebagai yang tercepat pada hari terakhir tes pramusim MotoGP di Jerez.
"Saya percaya bahwa motor ini kompetitif untuk memenangkan gelar (juara dunia)," kata Vinales, dikutip dari Motorsport, Jumat (30/11/2018).
"Kami telah membuktikan sangat kompetitif. Baik di Valencia maupun di Jerez saya telah melakukan tugas dengan baik dan saya tampil konsisten."
"Bisa sangat dekat dengan Honda dan Ducati, yang mana kami tampil kompetitif di Jerez, sangatlah positif," tutur Vinales.
Sementara itu, Valentino Rossi memiliki pandangan yang berbeda. Dia skeptis dengan motor baru Yamaha yang disebut rekan setimnya itu telah kompetitif.
Baca Juga: Prediksi 3 Pebalap yang Bakal Jadi 'Kuda Hitam' di MotoGP 2019
Rossi mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan timnya bila ingin menyaingi motor Honda maupun Ducati.
"Buat saya, kami masih memiliki banyak pekerjaan jika ingin kompetitif, khususnya menghadapi Ducati dan Honda, serta Suzuki," ungkap Rossi.
"Jadi, saya berharap tim Yamaha terus bekerja dan memberikan sesuatu yang lebih baik pada Februari nanti (saat tes di Sepang, Malaysia)."
"Kami harus memperbaiki semua area karena kami masih bermasalah. Dua hari tes di Jerez hasilnay tidak buruk, khususnya pada hari kedua. Tapi, kami tetap harus bekerja memperbaiki semua area," pungkas Rossi.
Berita Terkait
-
Dulu Dicap Gagal, Kini Yamaha Byson 'Reborn' Jauh Lebih Bengis: Fiturnya Bikin Naksir Berat
-
Tak Kunjung Nongol di Indonesia, Pesaing MT-25 dari Honda Malah akan Discontinue, Apa Sebab?
-
Honda Bikers Day 2025 Rayakan Momen Kebersamaan Pecinta Sepeda Motor Honda
-
5 Motor Bekas Moge Murah untuk Pemula Penggemar Motor Besar, Mulai Rp30 Jutaan
-
Vario Jadi Motor MotoGP, CBR Makin Sangar: Ini Dia Para Raja Modifikasi HMC 2025
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025
-
Thalita Ramadhani Tak Menyangka Bisa Juara IIC 2025, Jadi Modal Berharga Hadapi Scottish Open
-
Sukses Juarai IIC 2025, Prahdiska Bagas Shujiwo Kini Alihkan Fokus ke SEA Games
-
Raih 16 Gelar, PB Djarum Juara Umum Muria Cup Sirnas C 2025
-
Diledek Juara yang Membosankan, Islam Makhachev Berani Hajar Ilia Topuria?
-
Hancurkan Della Maddalena, Islam Makhachev: Buka Pintu White House, Saya Datang!
-
Perjuangan Maksimal Gregoria Mariska Meski Gagal Juara Kumamoto Masters 2025
-
Didukung Perpani, MilkLife Archery Challenge Seri 2 Alami Lonjakan Peserta 50 Persen
-
Ribuan Peserta Padati GBK! Indonesia Domino Tournament 2025 Resmi Bergulir Meriah
-
Jawaban Polos 'Bocah Ajaib' Arimbi Mengapa Pilih Posisi sebagai Opposite