Suara.com - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu gagal mencapai hasil maksimal di turnamen BWF World Tour Finals 2018. Pasangan ranking empat dunia itu gagal lolos ke semifinal.
Mereka menjadi juru kunci klasemen penyisihan Grup A. Hasil itu menyusul tiga kekalahan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang), Chen Qingchen/Jia Yifan (Cina) dan Du Yue/Li Yinhui (Cina).
Hasil ini di luar ekspektasi Greysia/Apriyani. Tak terkecuali pula bagi Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI, Eng Hian.
Faktor mental disebut Eng Hian sebagai salah satu penyebab melempemnya penampilan Greysia/Apriyani di BWF World Tour Finals 2018. Khususnya bagi Apriyani.
Menurut pelatih yang akrab disapa Koh Didi, Apriyani tampil tertekan karena sebelumnya tak pernah menjalani turnamen dengan sistem round robin yang isinya para pemain top dunia.
"Buat Apri, ada tekanan, kalau kalah bagaimana ini? Hal ini sangat memengaruhi performa Apri dan ke partnernya juga. Kemampuan Apri tidak bisa keluar semua. Inilah hal utama yang saya evaluasi," tutur Eng Hian, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Minggu (16/12/2018).
Faktor lain yang membuat Greysia/Apriyani gagal meraih hasil maksimal di BWF World Tour Finals 2018, terkait tak berjalannya pola baru.
Eng Hian membeberkan, selepas tersingkir di semifinal Hong Kong Open 2018, pihaknya mengadakan evaluasi. Hasilnya dirinya mengubah pola permainan Greysia/Apriyani.
"Ternyata ini berpengaruh pada penampilan mereka di turnamen ini (BWF World Tour Finals 2018—red). Mereka masih belum nyaman dengan perubahan ini," tutur Eng Hian.
Baca Juga: Kevin / Marcus Beberkan Alasan Mundur dari BWF World Tour Finals 2018
"Di latihan sudah (diuji coba dan) berlangsung sangat bagus. Pelatih-pelatih lain, pelatih ganda campuran dan lainnya pun melihat, lebih enak, lebih bagus."
"Tapi kalau di turnamen, ada pressure, beban mental dan lain sebagainya. Efeknya sampai tidak tahu apa yang harus diperbuat di lapangan. Tapi saya tahu mereka tidak mau kalah, mereka masih struggle untuk menghadapi," ungkap Eng Hian.
Eng Hian pun memastikan pola baru ini akan tetap diterapkan kepada Greysia/Apriyani.
"Bukan berarti dengan pola ini mereka 100 persen akan mulus. Tapi kalau tidak berani aplikasikan, bagaimana saya mau evaluasi? Dengan pola lama kan tidak berhasil, maka kita harus cari metode-metode baru," tuturnya.
"Tergantung seberapa berani mereka terus mencoba, mempraktekkan, karena dengan pola lama, hasilnya seperti itu."
"PR Greysia/Apriyani ya itu, harus berani mencoba. Kalau membuat evaluasi, itu tugas saya. Greysia/Apriyani juga harus bisa mengakali berbagai kondisi shuttlecock yang dipakai di pertandingan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
PBSI Siapkan Transformasi Besar: Sistem Pembinaan Kini Berbasis Data dan Bukti Lapangan
-
Indonesia Masters II 2025: Indonesia Juara Umum, Sabet 4 Gelar 1 Runner Up
-
Evaluasi Ketat, Enam Pebulu Tangkis Indonesia Terdegradasi dari Pelatnas
-
Rinov, Yere, Pitha, dan Lisa Putuskan Keluar Pelatnas, Ini Respons Eng Hian
-
PBSI Berambisi Kembalikan Indonesia Open Jadi Turnamen Bulutangkis Terbaik Dunia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Jakarta Bersiap untuk Capital Market Run 2025, 3.500 Pelari akan Turun ke Jalan
-
Terungkap Alasan Anthony Ginting Absen di Korea Masters 2025
-
Anthony Ginting Absen, Inilah Daftar Wakil Indonesia di Korea Masters 2025
-
Bagian Penting Tim, Pelita Jaya Jakarta Perpanjang Kontrak Vincent Kosasih
-
Rombak Besar-besaran, Tangerang Hawks Basketball Lepas Habib Titoaji
-
Tumbang di Final Hylo Open 2025, Putri KW Ambil Pelajaran dari Mia Blichfeldt
-
Kalah di Final Hylo Open 2025, Sabar Karyaman: Lagi-lagi Harus Jadi Runner-up
-
Selamat! Jonatan Christie Berhasil Juarai Hylo Open 2025
-
Indonesia Para Badminton International 2025: Pasukan Merah Putih Pertahankan Tradisi Juara Umum
-
Pertarungan Menuju Kejayaan: One Pride MMA 88 Hadirkan Duel Indonesia vs Dunia