Suara.com - Keputusan Dani Pedrosa pensiun dari balapan MotoGP dan memilih jadi pebalap penguji KTM mulai mendapat sorotan. Terutama terkait postur tubuh Pedrosa yang kecil.
Banyak pihak yang beranggapan kalau postur Pedrosa kurang ideal. Utamanya untuk mengimbangi gaya balap Pol Espargaro dan Johann Zarco, dua pebalap andalan KTM di kejuaraan MotoGP 2019.
Namun, Mika Leitner, bos tim KTM memiliki pandangan berbeda. Leitner menilai, justru postur Pedrosa yang hanya seberat 51 kg—sembilan kilogram lebih ringan dari rata-rata pebalap MotoGP—membuatnya cepat beradaptasi dengan motor KTM RC16.
"Orang-orang bisa mengatakan apapun yang mereka inginkan. Siapapun bisa memikirkan apa yang mereka inginkan," kata Leitner, dikutip dari Crash, Selasa (25/12/2018).
"Tapi satu hal yang sangat jelas bahwa Dani Pedrosa dengan tinggi dan berat badannya yang ringan mampu bekerja sangat tepat dan kompetitif. Ini jelas sesuatu yang positif dari seorang pebalap penguji," Leitner menambahkan.
Leitner mengatakan, hal terpenting dari Dani Pedrosa adalah pengalamannya. Tercatat Pedrosa telah 13 musim mengarungi kejuaraan kelas MotoGP.
"Sebagai pebalap penguji, rasanya penting untuk memilih yang berpengalaman. Dani Pedrosa tentu saja akan membawa banyak pengalaman," tutur Leitner.
"Dia adalah pembalap yang berpengalaman di MotoGP dan dia bisa fokus di beberapa aspek yang tidak dikuasai oleh Mika Kallio—pebalap penguji KTM lainnya."
"Dengan kemampuan yang dimiliki Dani Pedrosa, saya pikir dia bisa membantu kami naik level dan lebih bersaing," tukas bos KTM, Mike Leitner.
Berita Terkait
-
Jadi Anak Baru di MotoGP, Toprak Razgatlioglu Tegaskan WSBK Juga Kompetitif
-
Susunan Pembalap MotoGP 2026: Dominasi Ducati, Stabilitas KTM, Gebrakan Yamaha!
-
Marc Marquez Bagikan Kabar Terkini usai Operasi Bahu Kanan
-
Cita Rasa Lokal Bergaung ke Pentas Internasional: Nasabah PNM Melaju Bersama MotoGP 2025
-
Gravel Mandalika Bikin Celaka, 3 Rider MotoGP Murka! Ini Fakta di Balik Kritiknya
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai Turnamen Dubai
-
Byon Combat 6 Kembali Hadirkan Rivalitas Indonesia-Malaysia, Ada 12 Duel
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
-
IOC, Badan Olimpiade Dobel Standar: Berani Hukum Rusia, Tapi Bela Israel yang Lakukan Genosida
-
Perang Saudara di French Open 2025, Rian/Rahmat Siap Hentikan Sabar/Reza
-
French Open 2025: Fajar/Fikri Waspadai Semangat Revans Pasangan Denmark
-
Jadwal French Open 2025: Perang Saudara Sektor Ganda Putra
-
Tolak Atlet Israel, IOC: Mimpi Indonesia jadi Tuan Rumah Olimpiade Tamat!
-
Skandal! Buat KO Lawan dalam 94 Detik, Petinju Wanita Taiwan Dituding Laki-laki