Suara.com - Legenda hidup bulutangkis Indonesia, Markis Kido menyebut pasangan ganda putra Tanah Air, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto perlu meraih gelar prestisius seperti All England jika ingin naik level. Gelar bergengsi, disebut Kido, bisa menambah kepercayaan diri sekaligus ajang pembuktian bagi Fajar / Rian.
Seperti diketahui, Fajar / Rian secara 'tak tertulis' kini memang menjadi ganda putra terbaik kedua Indonesia setelah Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon. Mereka disebut-sebut hanya kalah secara mental dan pengalaman saja oleh The Minions -julukan Kevin / Marcus, namun tidak secara permainan dan kualitas.
Well, tak ada yang menampik kualitas permainan dan teknik mumpuni Fajar / Rian di sepanjang 2018. Namun, hasil akhir berupa raihan gelar tentu menjadi tolak ukur bagaimana tidak konsistennya penampilan ganda putra ranking tujuh dunia tersebut.
Sepanjang tahun ini, kerjasama antara Fajar dan Rian "cuma" menghasilkan dua gelar juara individu, yakni Malaysia Masters dan Syed Modi International Badminton Championships 2018. Kedua turnamen itu sendiri berlevel di bawah Super 750.
Markis Kido pun menilai, jika ingin membuktikan diri, Fajar / Rian harus meraih gelar prestisius. Gelar All England yang punya level Super 1000 harus jadi target utama keduanya di 2019.
"Gelar besar memang perlu, misal Fajar / Rian dapat All England. Itu seperti Kevin / Marcus dahulu kan, dapat All England makin lama makin naik, jadi kepercayaan dirinya bertambah terus," ujar Markis.
"Fajar / Rian tentu bisa (meraih gelar pada turnamen dengan level di atas Super 500). Karena dari segi teknik semua nggak ada masalah, hanya kepercayaan dirinya masih naik turun," tukasnya.
Berita Terkait
-
11 Tahun Bersama, Fajar Alfian/Rian Akhiri Duet di Momen Paling Emosional
-
PBSI Bikin Kejutan: Rian Dipasangkan dengan Yeremia, Senjata Rahasia di Tur Asia
-
Daftar 13 Wakil Indonesia di China Open 2025, Siapa Saja yang Tampil?
-
Indonesia Open 2025: Semifinal, Fajar/Rian Bersiap Lawan Juara All England!
-
Babak-belur! Fajar/Rian Tersingkir, Wakil Indonesia Habis di Singapore Open 2025
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya