Suara.com - Pelatih tunggal putri PBSI, Minarti Timur, menyebut anak didiknya harus tampil lebih ngotot di atas lapangan. Daya juang pebulutangkis Spanyol, Carolina Marin, disebutnya bisa dijadikan contoh.
Seperti diketahui, sektor tunggal putri Indonesia belum menghasilkan prestasi yang memuaskan sepanjang 2018. Tak ada satupun trofi dari turnamen BWF World Tour yang mampu dipersembahkan Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Dinar Dyah Ayustine, maupun Ruselli Hartawan.
Salah satu pencapaian yang bisa dibanggakan mungkin hanya penampilan Gregoria Mariska Tunjung. Baru menjalani debut tahun ini, pebulutangkis 19 tahun itu sukses menembus peringkat 15 dunia.
Minarti tak menampik, jika anak didiknya masih memiliki banyak kekurangan yang sesegera mungkin harus diperbaiki. Salah satu yang terpenting adalah perihal meningkatkan daya juang di atas lapangan.
"Dari keempatnya itu nggak beda jauh (kekurangannya) yakni cara main. Mereka bukan nggak ngotot, tapi masih kurang. Mereka harus ngotot dan berani capek," ujar Minarti Timur.
Minarti pun berharap, Gregoria dan kolega bisa mengambil pelajaran dari pengalaman mengikuti berbagai turnamen sepanjang 2018. Sikap dan semangat para tunggal putri dunia juga perlu dijadikan panutan.
"Daya juang mereka harus lebih bagus, seperti (pebulutangkis) Jepang dan Carolina Marin. Kalau bisa lakukan itu, saya rasa bukan tidak mungkin mereka bisa tampil bagus," tukas Minarti.
Seperti diketahui, Carolina Marin merupakan tunggal putri asal Spanyol yang kini menempati peringkat enam dunia. Bersama Zhang Beiwen (Amerika Serikat), dirinya menjadi pemain non-Asia yang mampu bertengger di peringkat 10 besar dunia.
Baca Juga: Ini Resolusi Tunggal Putri PBSI di Tahun Baru 2019
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand