Suara.com - Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira akhirnya buka suara terkait skorsing selama enam bulan dari PBSI. Pebulutangkis spesialis ganda putra itu mengaku salah dan merasa pantas dihukum.
Sebagaimana diketahui, PBSI menyebut nama Wahyu Nayaka terdaftar dalam salah satu klub yang bermain di liga bulutangkis profesional Malaysia, Desember lalu.
Dalam aturannya, PBSI sangat 'mengharamkan' para pemain Pelatnas bermain di liga bulutangkis profesional.
Sebelumnya, pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi menyebut nama Wahyu hanya 'dicatut'. Anak didiknya itu tidak benar-benar mengikuti pertandingan di Malaysia.
Wahyu sendiri membenarkan hal itu. Dia tak menampik jika sebenarnya dia mengetahui saat namanya 'dicatut' salah satu klub Negeri Jiran.
"Iya saya tahu (nama saya dicatut). Intinya saya melakukan kesalahan ya saya terima," ujar Wahyu Nayaka di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Wahyu sendiri berterimakasih kepada PBSI dan sang pelatih yang masih mau mempertahankannya di pelatnas.
Meski selama enam bulan kedepan masih harus membiayai setiap turnamen sendiri, pebulutangkis asal Lombok itu bertekad untuk membayar kepercayaan.
Baca Juga: Deretan Pebulutangkis Cantik di Indonesia Masters 2019
"Koh Herry juga kan mempertahankan saya (di Pelatnas). Jadi saya ingin membuktikan. Namanya saya salah ya saya terima, ini risiko," ujar Wahyu.
Namun, terkait kronologis lengkap bagaimana namanya bisa tercantum di salah satu liga bulutangkis profesional Malaysia, pebulutangkis 24 tahun itu enggan menjawab.
"Saya no comment ya. No comment. Nanti pasti ada lah (soal klarifikasinya)," tukasnya.
Di Indonesia Masters 2019 sendiri, Wahyu Nayaka bersama sang partner Ade Yusuf Santoso berhasil lolos ke babak kedua.
Mereka lolos usai mengalahkan duo Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov, Rabu malam.
Di babak kedua Indonesia Masters 2019, Wahyu/Ade bakal menghadapi lawan berat yang juga kompatriotnya sendiri, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Berita Terkait
-
Evaluasi Raymond/Joaquin usai Korea Masters 2025, Perkuat Otot Tangan Jelang Australia Open 2025
-
Perluas Jangkauan Pembinaan, PBSI Gelar Festival SenengMinton di Purwokerto
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
PBSI Siapkan Transformasi Besar: Sistem Pembinaan Kini Berbasis Data dan Bukti Lapangan
-
Evaluasi Ketat, Enam Pebulu Tangkis Indonesia Terdegradasi dari Pelatnas
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Target 120 Emas Dinilai Terlalu Tinggi, Erick Thohir Minta Cabor Lebih Jujur
-
Oklahoma City Thunder Jadi Tim Pertama Raih Kemenangan ke-10 di NBA Musim 2025/2026
-
Update Ranking BWF 2025 Usai Korea Masters: Pebulutangkis Indonesia Peringkat Berapa?
-
Tinggalkan Pelita Jaya Jakarta, Reggie Mononimbar Gabung Rans Simba Bogor
-
Evaluasi Raymond/Joaquin usai Korea Masters 2025, Perkuat Otot Tangan Jelang Australia Open 2025
-
Menuju Cabor Resmi, Turnamen Domino Indonesia 2025 Siap Digelar
-
Evaluasi Menyeluruh, Raymond/Joaquin Diharapkan Lebih Baik di Australia Open 2025
-
Menang di Portugal, Marco Bezzecchi Sebut Belajar dari Alex Marquez
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Tuan Rumah, Raymond/Joaquin Raih Posisi Runner-up
-
Tai Tzu Ying Umumkan Pensiun, Akhiri Perjalanan Gemilang di Dunia Bulu Tangkis