Suara.com - Kabid Binpres PBSI, Susy Susanti menegaskan, berakhirnya era pasangan emas Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tak banyak berpengaruh pada persiapan tim menuju All England 2019.
Sebagaimana diketahui, Tontowi/Liliyana resmi berpisah usai menjadi runner-up Indonesia Masters 2019 pada 27 Januari lalu. Keputusan pensiun Liliyana menjadi penyebabnya.
Menurut Susy, dirinya tak ingin 'bercerainya' pasangan Tontowi/Liliyana dipandang sebagai masalah besar.
Para pemain disebutnya harus cepat 'move on' dan memandang pensiunnya Liliyana sebagai sumber motivasi.
"Tidak ada beban lah. Semua pemain tak terbebani, tapi mereka (harus) bertanggung jawab pada diri sendiri, PBSI, dan Indonesia," ujar Susy Susanti saat dihubungi wartawan, Kamis (7/2/2019).
"Para pemain juga tahu, mereka diberangkatkan (ke All England 2019) itu tahu tugas dan tanggung jawabnya masing-masing," imbuh peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona.
Dalam beberapa tahun terakhir, duet Tontowi/Liliyana dan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, memang menjadi tulang punggung Indonesia dalam mengamankan gelar All England.
Tontowi/Liliyana bahkan sempat meraih tiga gelar beruntun dari 2012 hingga 2014, sebelum pada 2016 'peran' mereka diteruskan sang junior, Praveen Jordan/Debby Susanto.
Kini, Susy berharap atlet-atlet lainnya selain Kevin/Marcus juga bisa unjuk gigi di All England 2019.
Baca Juga: Prihatin, Mantan Penantang Muhammad Ali di Jakarta Kini Menggelandang
Tak hanya ganda campuran, sektor lain juga diharapkan bisa bersaing membawa pulang trofi turnamen bulutangkis tertua di dunia tersebut.
"Saya sih bilang, Jojo (Jonatan Christie), Anthony Sinisuka Ginting, Jorji (Gregoria Mariska), Fitriani, Tontowi/Winny (Oktavina Kandow), Hafiz (Faizal)/Gloria (Emanuelle Widjaja), untuk punya tanggung jawab, untuk bisa jadi juara," ujar Kabid Binpres PBSI Susy Susanti.
Berita Terkait
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Status Unggulan Kedua, Bisakah Bobby/Melati Penuhi Ekspektasi di China Masters?
-
Cedera ACL Jadi Akhiri Perjalanan Jesita Putri Miantoro di Pelatnas PBSI
-
Ulasan Novel Back to You: Menyelesaikan Masa Lalu yang Belum Usai
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang