Suara.com - Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi menilai bukan timnya yang berkembang paling pesat di MotoGP 2019 dibandingkan musim lalu. Melainkan adalah Suzuki.
Pernyataan Rossi ini bukan tanpa dasar. Walau sempat memukau selama tes pramusim, namun saat balapan seri pembuka MotoGP 2019 di Qatar, 10 Maret lalu, performa Rossi maupun rekan setimnya, Maverick Vinales, terbilang melempem.
Vinales memang sukses meraih pole position pada MotoGP Qatar lalu. Hasil ini lebih baik daripada Rossi yang harus start dari posisi ke-14.
Namun saat balapan berlangsung di akhir pekan, keduanya gagal bersaing dengan pebalap pabrikan lain, seperti Honda, Ducati dan Suzuki.
Prestasi Rossi lebih baik, yakni finis di urutan kelima di belakang Andrea Dovizioso (Ducati), Marc Marquez (Repsol Honda), Cal Crutchlow (LCR Honda), dan Alex Rins (Suzuki Ecstar).
Sedangkan, Vinales harus puas masuk garis finis di urutan ketujuh setelah pebalap anyar Ducati, Danilo Petrucci.
Permasalahan grip pada ban dan kurangnya akselerasi masih menjadi momok menyeramkan bagi Yamaha.
Di samping itu, menurut Rossi, tim Suzuki juga sulit ditaklukkan di Sirkuit Losail, Qatar, 10 Maret 2019 lalu, sehingga dia gagal meraih podium.
"Saya senang saat balapan, namun kami berada di belakang Ducati, Honda, tim satelit Honda dan juga Suzuki. Masalahnya adalah Suzuki kuat di sini," ungkap Valentino Rossi dikutip dari Crash, Kamis (21/3/2019).
Baca Juga: Kalahkan Spanyol, Ini Negara Paling Banyak Menangi Kelas MotoGP
Tag
Berita Terkait
-
Suzuki Meluncurkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro: SUV Tangguh dengan Tampilan Lebih Elegan
-
Dealer Motor Suzuki Kini Punya Wajah Baru, Siap Bersaing di Segmen Kendaraan Roda Dua
-
Update Harga Brio Lama Tahun 2012-2014, Tiap Tipe dan Spesifikasi
-
6 Motor Bekas Bandel Mulai Rp2 Jutaan, Enggan Punah dan Bikin Pendatang Baru Ketar-ketir
-
10 Peringkat Mobil Hybrid Terlaris Agustus 2025, Innova Zenix Dipecundangi Suzuki Fronx
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025