Suara.com - Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia meyakini tim para-bulutangkis akan menjadi ujung tombak Merah Putih di ajang Paralimpiade 2020 Tokyo.
Karena itu, demi menggapai tiket lolos ke multievent difabel terbesar dunia, NPC berjanji terus mendukung kiprah skuat para-bulutangkis di berbagai single event pengumpul poin kualifikasi.
"Sebenarnya kami memang progress untuk para-bulutangkis ini di Paralimpiade. Karena itu kita serius mengirimkan mereka ke single event untuk mencari poin," ujar Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun saat dihubungi wartawan, Kamis (11/4/2019).
"Ending-nya kan nanti di Paralimpiade 2020 Tokyo. Agar kita bisa mendapat medali emas untuk mengharumkan nama bangsa dan negara," sambungnya.
Dalam perjalanan menuju Paralimpiade 2020 Tokyo, cabang olahraga para-bulutangkis memiliki 12 single event yang digunakan sebagai ajang kualifikasi. 12 turnamen itu bergulir sejak 26 Maret 2019 hingga 13 Februari 2020 mendatang.
Tim para-bulutangkis Indonesia sendiri sudah mengikuti dua seri kualifikasi perdana yakni di Turkish Para-Badminton International 2019 (26-31 Maret 2019) dan Fazza Dubai Para-Badminton International 2019 (2-7 April 2019).
Hasilnya cukup baik. Di Turkish Para-Badminton International 2019, Indonesia berhasil meraih lima medali emas, satu perak, dan empat perunggu. Sedangkan di Fazza Dubai Para-Badminton International 2019, tim Merah Putih juga sukses meraup lima medali emas, satu perak, dan empat perunggu.
Senny mengatakan jika pihak NPC terus melakukan kalkulasi agar Indonesia bisa mengirimkan sebanyak mungkin wakilnya ke para-bulutangkis Paralimpiade 2020. Jika para atlet telah memenuhi poin kelolosan, mereka bakal mengikuti traning camp di Solo, Jawa Tengah.
"Tidak harus semua single event diikuti. Kalau seumpama mereka sudah memenuhi (poin), kita tidak akan kirim mereka. Diistirahatkan dan dilatih betul di Surakarta (Solo)," pungkas Senny Marbun.
Baca Juga: NPC Indonesia Andalkan Para-Bulutangkis di Paralimpiade 2020
Paralimpiade 2020 rencananya akan digelar pada 25 Agustus hingga 6 September 2020 di Tokyo, Jepang.
Berita Terkait
-
Berlangsung di Solo, Indonesia Para Badminton International 2024 Naik Level 2
-
NPC Indonesia Siapkan 50 Atlet Menuju Asian Para Games Hangzhou
-
Para-badminton Pastikan Lampaui Target Medali di APG 2022
-
Para-bulutangkis Amankan Emas Kedua di ASEAN Para Games 2022
-
Top 5 Sport: Indonesia Raih Emas Pertama ASEAN Para Games 2022 dari Para Bulutangkis
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus