Suara.com - Setelah skuat Indonesia gagal meraih gelar di dua kejuaraan BWF World Tour terakhir, yakni Malaysia Open dan Singapore Open 2019, PBSI mencanangkan kebangkitan di gelaran Kejuaraan Asia atau Badminton Asia Championships (BAC) 2019.
Susy Susanti selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, memberi target minimal satu gelar juara pada kejuaraan yang akan berlangsung di Wuhan, China, 23-28 April 2019 tersebut.
Peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona itu berharap wakil-wakil Merah-Putih yang diikutsertakan bisa membayar kegagalan di BAC nanti.
"Lihat dari hasil terakhir, mungkin memang di dua kejuaraan terakhir kita tidak mendapat gelar juara," buka Susy Susanti.
"Tapi atlet punya tanggung jawab masing-masing. Jadi kalau ditanya target, saya jawab seperti yang lalu-lalu, di BAC paling tidak dapat satu gelar," terangnya.
Dilansir dari laman tournamentsoftware, Minggu (21/4/2019), Indonesia sendiri menurunkan para pemain andalan di Badminton Asia Championships 2019.
Sebut saja Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto, hingga Jonatan Christie di sektor tunggal putra.
Susy menjelaskan jika BAC 2019 sejatinya bergulir dalam timeline waktu yang kurang menguntungkan bagi banyak pebulutangkis.
Pasalnya, jadwal turnamen tersebut sangat berdekatan dengan ajang pengumpulan poin kualifikasi perdana Olimpiade 2020, yakni New Zealand Open 2019 (30 April hingga 5 Mei 2019).
Baca Juga: Hari Kartini, Berllian Marsheilla Ajak Perempuan Utamakan Pendidikan
"Yang berangkat itu pasti pemain dengan peringkat dunia yang tinggi, karena itu sudah wajib. Kalau kita tidak berangkat bisa denda USD 5.000," tutur Susy.
"Jadi kalau untuk Badminton Asia Championships 2019 itu memang wajib. Memang, pastinya semua tidak dalam kondisi fit. Tapi, paling tidak di kejuaraan ini bisa menjadi salah satu kejuaraan penting setingkat Asia," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand