Suara.com - Tiga musim sudah Aleix Espargaro tampil bersama pabrikan Aprilia di kejuaraan MotoGP. Selama itu pula pebalap asal Spanyol ini tiga kali bergonta-ganti tandem.
Pertama bersama pebalap asal Inggris, Sam Lowes, di tahun 2017. Di tahun berikutnya giliran pebalap Inggris lainnya, Scott Redding, yang menjadi partner dari rider 29 tahun itu.
Sementara di kejuaraan dunia MotoGP 2019, Espargaro berduet dengan Andrea Iannone yang tak diperpanjang kontraknya dengan Suzuki.
Selama tiga musim bersama Aprilia, Espargaro mencoba untuk konsisten meraih hasil positif.
Bicara tentang konsistensi, Aleix Espargaro mengaku telah memiliki panutan.
Panutannya tersebut bukanlah rider paling ternama seperti Valentino Rossi ataupun Marc Marquez, melainkan Andrea Dovizioso.
Espargaro mengaku kagum dengan Dovizioso yang tidak terpengaruh apapun, meski telah bergonta-ganti rekan duet di Ducati.
"Saya suka mengorientasi diri kepada Dovizioso. Dia contoh terbaik untuk diperhatikan dan ditiru. Kariernya membuat saya kagum," kata Aleix Espargaro, dikutip dari Speedweek, Senin (10/6/2019).
"Saya mengagumi kepandaian, kesantaian, dan ketenangannya. Dia memiliki kesempatan untuk semakin kuat setiap tahunnya di Ducati."
Baca Juga: Ikuti Jejak Dovizioso, Rossi Janji Bakal Tampil di Ajang Ini Segera
"Dia menjadi lebih baik setiap tahunnya. Dia tak pernah peduli siapa rekan setimnya."
"Andrea Iannone pernah mengalahkannya saat di Ducati. Jorge Lorenzo bahkan lebih kuat darinya di tahun 2018. Tapi Dovizioso selalu peduli pada dirinya sendiri dan hanya fokus pada pekerjaannya."
"Konsistensi ini telah membawanya ke posisi puncak. Terlepas dari Marc Marquez, yang secara historis selalu jadi yang terbaik sejak 2013, Dovizioso telah berhasil ke posisi puncak."
"Dia dua kali menjadi runner-up MotoGP, dan menjadi salah satu favorit juara lagi di tahun ini. Dia selalu berusaha untuk finis. Dovizioso meraih lima atau enam kemenangan setiap musim. Stabilitas ini terbayar," pungkas Aleix Espargaro.
Berita Terkait
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025
-
MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Asapi Sang Kakak, Bastianini Rebut Posisi Ketiga
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang
-
Alcaraz Rebut Tahta! Kalahkan Sinner, Kembali Jadi Nomor 1 Dunia di US Open!
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
GP Italia 2025: Lando Norris Pimpin Balapan, Max Verstappen Tetap Juara
-
MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Asapi Sang Kakak, Bastianini Rebut Posisi Ketiga