Suara.com - Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi angkat bicara terkait inkonsistensi pola main salah satu anak didiknya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Menurutnya, pasangan ranking enam dunia itu masih kesulitan menemukan cara efektif dalam menghabisi lawan-lawannya di sebuah pertandingan. Khususnya saat poin-poin kritis.
Pernyataan itu disampaikan Herry usai Fajar/Rian secara mengejutkan terjungkal di babak pertama Australia Open 2019 yang berlangsung pekan lalu.
Saat itu mereka kalah dari wakil Korea Selatan, Choi SolGyu/Seo Seung Jae, dengan skor 21-17, 13-21, dan 19-21.
"Sebenarnya kalau di latihan itu mereka tak ada masalah. Sekarang yang menentukan saat tengah menjalani pertandingan," ujar Herry ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (17/6/2019).
"Kadang-kadang saya perhatikan, game pertama lawan-lawan itu susah menghadapi mereka. Nah di game kedua ini yang penjadi penentuan. (Jika pun kalah di game kedua) di game ketiganya permainan mereka kadang bisa balik lagi, tapi kadang tidak," ungkap Herry.
Herry berharap Fajar/Rian sadar jika mereka merupakan salah satu pasangan yang difavoritkan untuk lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo, disamping Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Karena itu, kata Herry, pasangan peraih medali perak Asian Games 2018 itu harus meningkatkan motivasi, jika ingin mewujudkan mimpi tampil pertama kalinya di ajang multievent terbesar dunia itu.
Baca Juga: Mengenal Howik Bebraham, Si Singa dari Jerman, Penantang Daud Yordan
"Saya bilang, kalau mereka ingin lolos ya mereka yang tentukan. Saya hanya bisa bantu. Karena saya tak hanya memperhatikan Fajar/Rian, tapi Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan juga. Jadi sama kan, semua terbuka," pungkasnya.
Fajar/Rian dijadwalkan kembali mengikuti turnamen pada pertengahan Juli nanti. Mereka bakal mengkuti ajang Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, pada 16-21 Juli 2019.
Tag
Berita Terkait
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Jadwal Perempat Final Korea Open 2025: Peluang Jojo Balaskan Dendam Ginting
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit