Suara.com - Marc Marquez telah membela tim Repsol Honda sejak 2013 silam. Tak heran jika rider Spanyol itu sangat paham mengenai karakteristik kuda besi tunggangannya.
Selama enam tahun kariernya di tim pabrikan asal Jepang tersebut, Marquez menyebut telah merasakan berbagai hal, termasuk mengenai naik turunnya performa motor RC213V.
The Baby Alien --julukan Marquez-- menjelaskan jika motor Honda tunggangannya pasti memiliki kelebihan dan kelemahan dalam setiap musimnya.
Namun, khusus gelaran MotoGP 2019, Marquez tak segan untuk mengklaim jika kuda besi Honda miliknya merupakan motor dengan paket paling komplit saat ini.
"Setiap tahun kami selalu belajar hal-hal baru. Saya tiba di MotoGP pada usia 20 tahun dan sekarang saya berusia 26 tahun," ujar Marc Marquez dilansir dari Tuttomotoriweb, Jumat (21/6/2019).
"Di Honda kami bekerja keras untuk memiliki motor terbaik. Tentu kami memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. Tapi, saat ini, itu (RC213V) adalah motor paling komplit dan saya sangat mengapresiasi Honda," sambungnya.
Pernyataan yang dilontarkan Marc Marquez cukup berdasar jika melihat performanya pada gelaran MotoGP musim ini.
Dari tujuh seri yang telah bergulir, pebalap kelahiran Carvera, Spanyol itu berhasil enam kali naik podium yang empat diantaranya merupakan podium kemenangan.
Satu-satunya seri yang gagal ditaklukan Marquez adalah MotoGP Amerika Serikat. Saat itu ia gagal finis akibat terjatuh saat balapan menyisakan 12 lap.
Baca Juga: Marquez: Perebutan Gelar MotoGP 2019 Belum Berakhir
Hasil itu membuat Marc Marquez kini tengah nyaman duduk diperingkat pertama klasemen sementara MotoGP 2019 dengan raihan 140 poin.
Pebalap dengan koleksi tujuh gelar juara dunia itu unggul jauh yakni 37 angka dari rival terdekatnya, Andrea Dovizioso (Ducati) yang bertengger diperingkat kedua.
Berita Terkait
-
Samai Rekor Rossi, Ini 10 Fakta Gila Marc Marquez yang Bikin Dia Jadi Raja Comeback!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 23 September 2025, Klaim Bek Tangguh yang Bikin Pertahanan Solid
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand