Suara.com - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez tak mau takabur dengan status favorit juara di seri kesembilan MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring, akhir pekan nanti.
Menurutnya, kemungkinan gagal finis di Sachsenring sangat memungkinkan. Ia pun mengingatkan insiden MotoGP AS di Circuit of the Americas, Austin, 14 April lalu.
Saat itu, Marquez difavoritkan menjadi juara mengingat ia telah mendominasi balapan di MotoGP AS selama enam musim terakhir.
Status favorit itu semakin dekat dengan kenyataan setelah juara dunia tujuh kali ini meraih pole position.
Namun, nasib malang justru menghampiri Marquez. Ia terjatuh di Tikungan 12 pada lap kedelapan saat tengah jauh memimpin di depan.
Akibatnya, Marquez gagal finis, dan balapan dimenangkan kompatriotnya dari Spanyol, Alex Rins.
"Semua orang mengatakan saya favorit di Sachsenring, karena saya telah mendominasi selama beberapa tahun. Tapi olahraga ini tak bisa diprediksi," kata Marquez, dikutip dari GP One, Rabu (3/7/2019).
"Hal itu pula yang dikatakan orang-orang saat di Austin, namun kenyataannya saya terjatuh," Marquez menambahkan.
Marc Marquez telah memenangi balapan di Sachsenring selama sembilan tahun sejak di kelas 125cc.
Baca Juga: Incar KO Pacquiao, Thurman: Kita Lihat Saja Apakah Dia Bisa Bertahan
Namun hal itu tidak membuatnya besar kepala. Marquez ingin tetap fokus di setiap sesinya.
"Saya termotivasi karena kini kita akan datang di salah satu sirkuit favorit saya," tutur Marquez.
"Tentu saja, hasil di masa lalu tidak berarti lagi saat kami memulai sesi pada hari Jumat nanti. Jadi kami harus tetap bekerja keras untuk tetap berada di depan," tukas Marc Marquez.
Rangkaian balapan MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring akan dimulai pada 5 Juli hingga 7 Juli mendatang.
Berita Terkait
-
Tak Terobsesi Rekor, Marc Marquez Tetap Waspadai Momen Turunnya Prestasi
-
Sirkuit Mandalika Umumkan Kalender Event 2026: dari MotoGP hingga Balap Ketahanan
-
Marc Marquez: Kami Butuh Pecco Kembali ke Levelnya
-
5 Motor Sport Bekas Ala MotoGP Harga Miring untuk Tampil Gaya saat Sunmori
-
Jorge Lorenzo Ungkap Nama-nama Jagoannya di MotoGP 2026
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Media Asing Soroti Pengusiran Ketua Delegasi Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
-
Hasil Voli Putri SEA Games 2025: Gasak Filipina 3-1, Indonesia Raih Perunggu
-
Kata Erick Thohir Usai Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
-
Rizky Juniansyah Menggila di SEA Games 2025: Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat