Suara.com - Ketua Umum PP PBSI Wiranto menyayangkan polemik yang tengah terjadi dalam perbulutangkisan nasional antara PB Djarum dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Seperti diketahui, PB Djarum memutuskan menghentikan audisi umum pencarian bibit bulutangkis yang telah bergulir sejak 2006 pada 2020 mendatang.
Hal itu menyusul tudingan KPAI yang menyebut kegiatan audisi itu terindikasi sebagai eksploitasi anak terselubung.
Penyematan brand image Djarum di kaos masing-masing peserta audisi, dianggap KPAI sebagai upaya promosi produk rokok yang menggunakan tubuh anak sebagai wadahnya.
Wiranto mengatakan bahwa polemik tersebut seharusnya bisa diselesaikan lewat diskusi.
Pasalnya, jelas Wiranto, bila proses pembibitan terganggu, efek buruknya tak instan, dan baru terasa beberapa tahun kemudian.
"Secepatnya ini segera akan kita selesaikan. Satu-satunya harapan kita untuk kehormatan bangsa adalah bulutangkis. Kalau diganggu soal pembibitan, sekarang belum terasa tapi lima tahun lagi kita akan terpuruk," ujar Wiranto di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
"Maka saya sedih sekali dalam rangka pembinaan pun kemarin Djarum ada masalah dengan KPAI. Yang urusannya menyangkut ekspolitasi anak-anak. Harusnya bisa selesai dengan diskusi. Tak perlu muncul ke ruang publik," sambungnya.
Lebih jauh, Wiranto menegaskan bahwa cabang olahraga bulutangkis seharusnya bisa mendapat dukungan besar.
Baca Juga: Wiranto Siap Mundur dari Kursi Ketum PBSI Bila...
Lantaran, sejak dahulu bulutangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang mampu memberikan banyak kebanggaan di level internasional.
"Kita sadar semua negara punya kebanggaan. Dan itu macam-macam, bisa ekonomi. Salah satu yang pasti adalah prestasi olahraga, itu akan dikaui negara-negara. Dan semua negara-negara melakukan itu," tutur Wiranto.
"Dan Indonesia juga lakukan itu. Dari dulu yang menonjol itu sepakbola dan bulutangkis. Kita sadar sepakbola masih banyak masalah."
"Tapi bulutangkis konsisten dari tahun-tahun sebelumnya. Bagian dari kehormatan bangsa berupa juara-juara dunia. Dan ini tak bisa ingkari, kita harap itu bisa terus dipertahankan," pungkas Wiranto.
Berita Terkait
-
Indonesia Masters 2019 Super 100: Ajang Unjuk Gigi Pebulutangkis RI
-
Minta PB Djarum Lanjutkan Audisi Bulutangkis, Ganjar Pasang Badan
-
5 Berita Sport Populer: Alan Bantah PB Djarum Setop Audisi karena Ngambek
-
Pacquiao Jajaki Negosiasi Pertarungan dan 4 Berita Sport Pilihan Lainnya
-
Soal Kelanjutan Audisi Bulutangkis, Ini Jawaban Sekjen PBSI
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
332 Tim Ramaikan Biokul Padel Tourney 2025
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas
-
Fajar/Fikri Menang Meyakinkan, Tantang Wakil Taiwan di 16 Besar Australian Open 2025
-
Ana/Trias Tancap Gas, Libas Unggulan Keempat di 32 Besar Australian Open 2025
-
Hat-trick Juara Umum! Dominasi Satu Tim Berlanjut di AAUI Cup 2025
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev