Suara.com - Wacana pagelaran balap mobil di lingkar luar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menuai penolakan besar-besaran dari masyarakat.
PPK-GBK, selaku pengelola, disebut telah mencederai visi misi GBK dengan menyetujui ajang balap bertajuk GBK Race! Time Attack Challenge.
Sebagaimana diketahui, salah satu fungsi GBK adalah sebagai ruang terbuka hijau.
Terkait hal ini, Direktur Utama PPK-GBK Winarto menyebut tugas menjaga lingkungan di komplek GBK sejatinya tak sebatas dilakukan oleh pihaknya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata Winarto, harus turut andil dalam isu tersebut. Sebab GBK adalah bagian dari sarana dan prasarana di bawah naungan Pemprov DKI.
"Kalau soal mencemari lingkungan GBK, saya sangat setuju Pak Gubernur (DKI Jakarta, Anies Baswedan) itu yang mengatur, yakni Jakarta bebas kendaraan bermotor," ujar Winarto saat dihubungi Suara.com, Senin (23/9/2019).
"Lihat jalan Jendral Sudirman, itu juga dilewati motor dan mobil. Pintu 1 GBK juga lewat mobil, Gerbang Pemuda juga," sambungnya.
Membandingkan aktivitas kendaraan bermotor yang berada di sekitaran komplek GBK itu, Winarto menyiratkan bahwa ajang balap sejatinya tak banyak berpengaruh dengan kualitas udara di GBK.
"Peserta GBK Race juga ini paling berapa, paling belasan sampai puluhan. PPK-GBK itu yang tak boleh menebang pohon, kita justru tambah terus," tuturnya.
Baca Juga: Pamit, Mantan Menpora Imam Nahrawi: Semoga Pengganti Saya Lebih Suci
Ajang balap mobil GBK Race! yang rencananya berlangsung pada 4-6 Oktober mendatang akhirnya ditangguhkan.
Penangguhan ini setelah pihak PPK-GBK dan penyelenggara Orange Racing Committee setelah menggelar rapat pada, Senin (23/9/2019).
Namun, Winarto menegaskan bahwa penangguhan tersebut tak berkaitan dengan gelombang protes dari masyarakat yang mencuat dalam beberapa waktu terakhir, melainkan murni urusan teknis.
Pihak penyelenggara balapan, kata Winarto, tak menyanggupi aturan PPK-GBK yang hanya memberikan rekomendasi lomba pada pukul 11.00-15.00 WIB.
Durasi empat jam yang diberikan PPK-GBK, disebut Winarto, tak mencukupi keseluruhan persiapan lomba.
Sebagaimana diketahui, sebelum menggelar GBK Race! pihak Orange Racing Committee harus lebih dulu memasang berbagai perlengkapan lomba.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan