Suara.com - Legenda tinju Indonesia, Chris John, ternyata tak bisa menjauh dari olahraga yang membesarkan namanya itu.
Selepas gantung sarung tinju pada 2013, mantan peraih gelar "Super Champions" tinju kelas bulu dunia versi WBA, masih aktif berkecimpung di dunia olahraga.
Selain menduduki jabatan Wakil Ketua Umum (Waketum) IV Bidang Kerja Sama Luar Negeri, Media, dan Humas KONI 2019-2023, Chris juga terus mengembangkan sayap di dunia promotor tinju.
Bahkan, lelaki 40 tahun ini masih aktif menyaksikan langsung laga-laga tinju dunia. Teranyar, Chris John menghadiri duel antara Daud Yordan menghadapi Michael Mokoena (Afrika Selatan) di kawasan Jatim Park 3, Kota Batu, Jawa Timur.
Event yang diselenggarakan Mahkota Promotion itu memperebutkan titel juara dunia kelas ringan super versi IBA dan WBO Oriental.
Pada pertarungan yang berlangsung Minggu (17/11/2019) sekitar pukul 12.30 WIB itu, Chris menjadi saksi keberhasilan Daud Yordan merebut gelar juara dunia setelah mengalahkan Mokoena dengan status TKO di ronde delapan.
Chris John sendiri pernah naik ring dengan petinju asal Kayong, Kalimantan Barat, itu dalam laga yang digelar di Jakarta International Expo, 17 April 2011. Kala itu, Chris John unggul angka telak atas Daud dengan 116-112, 116-112, 117-111.
Suara.com pun berkesempatan bertatap muka dengan Chris John di Kota Batu. Berikut petikan wawancara dengan petinju kebanggaan Indonesia yang 18 kali sukses mempertahankan gelarnya di kelas bulu versi WBA:
Setelah gantung sarung tinju, apa kegiatan seorang Chris John?
Baca Juga: Pasca Pensiun dari Ring Tinju, Chris John Dapat Jabatan Baru
Setelah pensiun, sekarang saya menjajaki dunia promotor. Sekarang saya jadi promotor tinju profesional.
Sempat saya mengadakan beberapa event. Sekarang saya adakan di MetroTV dengan nama Boxing Championships. Yang mewadahi itu PT Chris John Indonesia.
Selain itu, kegiatan saya saat ini juga membantu KONI. Saya terpilih sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) IV Bidang Kerja Sama Luar Negeri, Media, dan Humas KONI 2019-2023.
Jadi Humas KONI, masih dekat dengan olahraga. Apa Anda tidak bisa jauh dari olahraga?
Ya, bagaimana, memang hidup saya itu di olahraga. Mau jauh dan menjauh susah juga. Ya, mau tak mau, ya sudah, saya menikmati bidang saya di olahraga. Ya kenapa tak dijalani. Mengabdi juga.
Apakah tertarik untuk menjadi pelatih tinju?
Sekarang saya juga sedang coba membantu petinju amatir di Jawa Timur, Surabaya. Saya diminta bantu sebagai pelatih. Bisa disebut juga tim ahli.
Itu masuk ke Pertina (Persatuan Tinju Amatir Indonesia). Saya diminta tolong Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Ir Erlangga Satriagung.
Di Pertina sendiri petinju berbakat kelihatan?
Saya masih harus lihat. Sekarang ini mereka sedang persiapan Pra-PON.
Gairah tinju Indonesia saat ini sedikit menurun. Adakah kesempatan untuk bisa menggeliat seperti dulu?
Harapan ada. Kita berdoa, mudah-mudahan banyak promotor yang giat untuk mengadakan event-event tinju terus.
Dulu bertinju, sekarang apa hobi seorang Chris John?
Hobi lain tak terlalu sih. Hobi lain paling makan, hahaha. Selain itu saya suka olahraga lari dan bersepeda.
Di Kemenpora ada isu soal korupsi. Bagaimana pendapat Chris John?
Ya, saya yakin semua, kadang itu, Kemenpora sendiri sekarang sudah mulai menyelesaikan masalah itu. Sekarang pemimpinnya baru. Kita lihat, pasti mereka akan antisipasi.
Ketua KONI Pusat sekarang mengantisipasi dengan mengggandeng KPK. Semoga ke depannya lebih baik.
Adakah oknum nakal yang sempat mengajak Chris John untuk korupsi?
Saya kurang tahu. Tapi namanya uang itu suatu godaan yang sangat sulit untuk bisa ditolak orang. Jadi tergantung orangnya.
Jadi pengawasan itu saya rasa nomor satu. Saya salut dengan ide Pak Marciano Norman, setelah terpilih jadi Ketua KONI Pusat, dia langsung gandeng KPK untuk bisa mengawasi segala sesuatu soal itu.
Cara menangkal korupsi menurut Chris John?
Pengawasannya, dan kembali lagi menyadari ke diri sendiri bahwa itu tidak benar. Mungkin awalnya manis tapi buntutnya pasti tidak benar. Jadi pengawasan itu penting.
Berita Terkait
-
Daud Yordan Kasih Pesan ke Kambosos: Saya Tidak Datang untuk Kalah!
-
Rekam Jejak Daud Yordan: Anggota DPD RI, Juara Dunia yang Cuma 4 Kali Kalah, Kini Bersiap Hancurkan George Kambosos Jr
-
Daud Yordan Naik Ring Lagi, Hadapi Kambosos Jr di Australia
-
Daud Yordan Kembali Naik Ring, Lawan Petinju Argentina Juan Hernan Leal
-
Daud Yordan Siapkan Laga Perebutan Gelar Juara Dunia ke-4
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya