Gelar ini menjadikan ganda campuran peringkat satu dunia itu sebagai pasangan pertama yang mampu memborong tiga gelar turnamen BWF World Tour Super 1000 dan BWF World Tour Finals dalam tahun yang sama.
Sebelum menutup tahun dengan raihan WTF di negara kelahiran, Zheng/Huang telah lebih dulu meraih tiga gelar BWF World Tour paling bergengsi yakni Indonesia Open, All England, dan China Open.
4. Hendra Setiawan Juara Dunia Tertua
Pencapaian gemilang pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sepanjang 2019 membuat BWF menganalogikan keduanya seperti minuman anggur.
Hendra/Ahsan dinilai semakin hebat sejalan bertambahnya usia. Khusus Hendra, pebulutangkis jebolan klub PB Jaya Raya itu bahkan sukses memecahkan rekor di 2019.
Gelar juara dunia yang berhasil diraihnya bersama Ahsan pada Agustus lalu menjadikan Hendra sebagai pebulutangkis tertua yang sukses merebut trofi tersebut yakni di usia 35 tahun.
5. Kunlavut Ikuti Jejak Ratchanok
Tunggal putra muda milik Thailand, Kunlavut Vitidsarn berhasil menyamai pencapaian seniornya dari sektor tunggal putri yakni Ratchanok Intanon.
Raihan medali emas dari Kejuaraan Dunia Junior 2019 di Kazan, Rusia, membuat pebulutangkis 18 tahun itu berhasil merebut tiga gelar juara dunia dalam tiga tahun beruntun.
Baca Juga: 5 Petinju Terhebat Sepanjang Masa, Nomor 3 Dipenjara 11 Tahun
Sebelumnya, atlet kelahiran Bangkok itu telah mengoleksi gelar juara dunia pada 2017 di Yogyakarta, dan 2018 di Markham, Kanada.
Torehan itu membuatnya menjadi tunggal putra pertama yang berhasil merebut tiga gelar juara dunia junior secara beruntun.
Sebelumnya, Ratchanok Intanon juga menorehkan prestasi serupa yakni pada 2009, 2010, dan 2011.
Berita Terkait
-
Final SEA Games 2025: Ekspresi Tak Percaya Alwi Farhan Usai Raih Emas Tunggal Putra
-
Wajib Menang Selisih 3 Gol, Ini Rekor Pertemuan Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar U-22
-
Modal Bagus! Timnas Indonesia Punya Rekor Mengerikan Saat Jumpa Myanmar di SEA Games
-
Jadwal Final Bulutangkis SEA Games 2025: Besok Indonesia Rebut 2 Medali Emas?
-
Tanpa Kehadiran Hendra Setiawan, Sabar/Reza Akui Butuh Adaptasi di SEA Games 2025
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan