Suara.com - Hidup adalah misteri. Begitulah kira-kira sepenggal kisah perjalanan hidup Michelle Li, putri pasangan Chi Keung Li dan Agnes Kwong.
Siapa sangka anak imigran asal Hong Kong itu telah menggaungkan nama Kanada di kancah perbulutangkisan dunia.
Michelle Li mengaku tak pernah terpikir akan menjadi pebulutangkis profesional seperti sekarang.
Saat kali pertama menjejakkan kaki di Kanada bersama orang tua pada tahun 1997, layaknya kebanyakan anak bocah, Michelle mengenyam pendidikan dan bermain dengan rekan sebayanya.
Adalah sang ibu yang mengenalkannya pertama kali dengan olahraga tepok bulu.
Bukan di GOR khusus, Michelle Li bermain di lapangan bulutangkis yang berada tak jauh dari Gereja.
Di kawasan Gereja tersebut, yang juga berada tak jauh dari rumah Michelle, terdapat komunitas atau kumpulan tetangganya yang kerap bermain bulutangkis. Dari situ mimpi Michelle mulai terbangun.
"Saya mulai bermain bulutangkis ketika berusia 11 tahun. Pada awalnya saya tidak tahu cara bermain," kenang Michelle Li saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta.
"Saat itu, ibu saya merasa bosan dan temannya mengajak kami untuk ke komunitas di dekat rumah."
Baca Juga: Ssst...Diam-Diam Ratu Bulutangkis Spanyol Ini Idolakan Lionel Messi Cs
"Di sana kami mulai bermain dan ibu saya melihat saya bisa memukul bola cukup kencang. Setelah itu temannya membawa saya ke klub untuk belajar," paparnya.
Dari seorang anak imigran Hong Kong, Michelle Li kini menjadi pebulutangkis Kanada dengan ranking dunia paling tinggi; peringkat 8.
Dia bahkan memiliki peluang yang sangat besar untuk bisa lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo.
Merujuk raihan gelar juara, Michelle Li memang belum banyak mempersembahkan Kanada dengan gelar-gelar bergengsi.
Tercatat dia pernah dua kali beruntun menjuarai Macau Open yang dimulai sejak 2018.
Namun, mengingat bulutangkis bukanlah olahraga populer di Kanada, apa yang dilakukan Michelle Li untuk negaranya patut diapresiasi.
Berita Terkait
-
Siaran Langsung Semifinal Indonesia Masters 2020: FajRi vs The Daddies
-
Top 5 Olahraga: 5 Wakil RI ke Semifinal, Fajar / Rian Merinding
-
Tas Wasit Indonesia Masters 2020 Hilang, Panpel Tingkatkan Keamanan
-
Didukung Penuh Penonton Indonesia Masters 2020, Fajar / Rian Merinding
-
Indonesia Masters: Adu Setting di Game Kedua, Ini Penjelasan Kevin / Marcus
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Kembali ke Lapangan, Liliyana Natsir Berbagi Ilmu ke Generasi muda
-
Guwahati Masters 2025: Indonesia Resmi Kirim 18 Wakil, Ajang Pembuktian Pemain Pelapis
-
Grego dan Sabre masuk tim SEA Games 2025, Taufik Hidayat: Jangan Jadi Polemik
-
Sebagian Penjualan Jersi SEA Games 2025 Disumbangkan untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Senjata Kontingen Indonesia di SEA Games 2025 Diliris: Bermakna Bangsa hingga Misi Kemanusiaan
-
Marc Marquez: Kami Butuh Pecco Kembali ke Levelnya
-
Anak Legenda Persib Bandung Tersisih dari Timnas Voli Putri untuk SEA Games 2025
-
Turun di Nomor Ganda Putra, Christopher Rungkat Duet dengan Rifqi Fitriadi di SEA Games 2025
-
Turun di Nomor Ganda Putra, Christopher Rungkat Duet dengan Rifqi Fitriadi di SEA Games 2025
-
Pajar Ariyana Persembahkan Gelar untuk Indonesia di WSL Manokwari Pro QS 2000