Suara.com - Seluruh atlet pelatnas PBSI tetap berlatih kendati beberapa turnamen bulutangkis di kawasan Eropa mengalami penundaan dampak wabah virus Corona (Covid-19).
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti menyebut tak ingin kabar negatif itu menganggu persiapan Hendra Setiawan dan kawan-kawan.
Terlepas dari ketidakpastian yang terjadi, Susy mengatakan PBSI hanya bisa memastikan atlet dalam kondisi fit, sambil menunggu terkait keberlangsungan suatu turnamen.
"Kami juga masih menunggu putusan mengenai All England dan Swiss Open, apakah ada perubahan atau tidak," ujar Susy dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (27/2/2020).
"Meski begitu para atlet persiapannya tetap bagus dan terus berlangsung. Masalah akhirnya akan berangkat atau mungkin dibatalkan, itu lain lagi ceritanya," tambahnya.
Rangkaian BWF World Tour zona Eropa mengalami dampak serius akibat wabah virus Corona.
Setelah Italian Junior International Challenge 2020 mendadak dihentikan di fase semifinal, German Open 2020 yang dijadwalkan berlangsung 3-8 Maret juga telah resmi ditunda.
Setelah serentetan peristiwa negatif tersebut, kekhawatiran bakal ditunda atau dibatalkannya tur Eropa lainnya seperti All England dan Swiss Open pun mencuat.
All England 2020 dijadwalkan bakal bergulir 11-15 Maret mendatang. Sementara Swiss Open, akan berlangsung 17-22 Maret 2020.
Baca Juga: Menpora Sebut Bonus SEA Games 2019 untuk Pelatih Bulutangkis Sudah Cair
"Kami masih terus memantau perkembangannya. Ada kabar apa dari BWF. Karena ini terkait perhitungan Olimpiade," beber Susy.
"Tapi kami juga tetap memikirkan keselamatan para atlet. Kami juga terus menunggu informasi terbaru dari Kabid Hubungan Internasional PBSI," tandas Susy.
Berita Terkait
-
Menpora Sebut Bonus SEA Games 2019 untuk Pelatih Bulutangkis Sudah Cair
-
Batal Tidaknya Olimpiade 2020, Indonesia Ikuti Keputusan Tuan Rumah
-
Virus Corona Ancam Olimpiade 2020, Indonesia Layangkan Surat ke Jepang
-
Wabah Virus Corona, Jepang Tetap Gelar Pawai Obor Olimpiade 2020
-
Herry Iman Pierngadi: Persaingan All England Lebih Berat dari Olimpiade
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali