Suara.com - Deontay Wilder sepertinya belum bisa memaafkan tindakan pelatihnya, Mark Breland, yang melempar handuk putih saat melawan Tyson Fury, sepekan lalu.
Kejuaraan tinju dunia antara Deontay Wilder vs Tyson Fury berlangsung di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat.
Dalam duel itu Wilder yang notabene juara dunia kelas berat WBC dan juga petinju tuan rumah, kalah TKO ronde ketujuh.
Petinju 34 tahun ini sempat dua kali dirobohkan sang lawan yang berasal dari Inggris: ronde ketiga dan kelima.
Puncaknya di akhir ronde ketujuh saat Breland melempar handuk putih ke dalam ring, tanda pihak Deontay Wilder menyerah.
Breland merasa Wilder telah banyak mendapat pukulan telak dari Fury. Namun tidak dengan apa yang diinginkan Wilder.
"Semua orang di tim saya tahu bahwa saya seorang pejuang," kata Wilder dikutip Suara.com dari Boxing Scene, Sabtu (29/2/2020).
"Saya selalu mengatakan harga diri saya akan membuat saya terbunuh. Mereka tahu ini bukan hal yang emosional untuk dikatakan. Ini sesuatu yang sudah dibicarakan bertahun-tahun, dan dibanyak pertarungan sebelumnya."
"Saya mengatakan bahwa tidak peduli seperti apa rasanya di luar ring, tidak peduli bagaimana perasaan kalian. Saya ingin terus tarung."
Baca Juga: Penonton MotoGP Akan Berkurang Bila Valentino Rossi Pensiun?
"Fury juga sama. Dia mengatakan kepada timnya, 'Jangan pernah melempar handuk'. Ketika kalian memiliki seorang pejuang dan pola pikir yang begitu kuat, kematian lebih baik daripada kekalahan."
"Karena jika kamu akan dikalahkan di atas ring, kamu lebih baik mati di atas ring, melalukan sesuatu yang kamu sukai. Dan itulah saya," tukas Wilder.
Duel Deontay Wilder vs Tyson Fury akhir pekan lalu merupakan duel ulang setelah pada pertemuan pertama, 1 Desember 2018, kedua petinju bermain imbang.
Berita Terkait
-
Ruangan Rahasia Rossi dan 4 Berita Olahraga Terpopuler Lainnya
-
Jadi Juara Baru Kelas Berat, Tyson Fury Dapat Hadiah Tak Terduga dari Istri
-
Tinju Dunia: Kalah TKO, Legenda Tinju Tawarkan Diri Latih Deontay Wilder
-
Promotor: Duel Anthony Joshua vs Tyson Fury Harus Terjadi
-
Tinju Dunia: Duel Ulang Wilder vs Fury Raup Pendapatan Rp 1,2 Triliun
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
-
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Event Lari Tema Sunset Run, Usung Kampanye Jaga Bumi
-
Terence Crawford Cetak Rekor Tinju, Raih Gelar Bersejarah Usai Kalahkan Canelo
-
Comeback, Pegadaian Kembali Dukung Sepak Bola Indonesia Melalui Pegadaian Championship Musim 2025/26
-
Pelatih Timnas Basket David Singleton Turun Gunung, Pimpin Coaching Clinic IBL di Jakarta