Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memaparkan untung rugi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua bila tetap dilaksanakan sesuai jadwal atau ditunda tahun depan.
Pemaparan itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI via online pada, Selasa (14/4/2020).
Bila penyelenggaraan PON 2020 Papua tetap sesuai jadwal, maka ada empat poin keuntungan yang dipaparkan Menpora.
1. Prestasi dan momentum politis terpenuhi, karena pemerintah konsisten mendukung penyelenggaraan PON 2020 di Papua sesuai rencana.
2. Secara psikologis harapan masyarakat Papua bagi kepastian segera penyelenggaraan PON 2020 di Papua sangat strategis untuk meningkatkan integritas nasional.
3. Penyelenggaraan PON 2020 tidak berbenturan dengan event nasional dan internasional lainnya.
4. Puncak kompetisi olahraga prestasi terlaksana bagi para atlet yang telah berlatih dan mempersiapkan diri.
Sedangkan kerugian bila PON Papua dilaksanakan pada tahun ini, Menpora memaparkan setidaknya ada lima poin.
1. Wabah Covid-19 masih belum jelas berakhir, sehingga mengganggu aspek persiapan. Khususnya venue.
Baca Juga: Kevin Lelang Raket Bantu Korban Corona, Dibeli Raffi Ahmad dengan Harga Wah
2. Kebutuhan anggaran tambahan yang diminta Pemprov Papua belum tuntas revisinya.
3. Pengadaan peralatan pertandingan belum terpenuhi.
4. Mungkin akan terjadi pengurangan jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
5. Bisa menjadi ajang penyebaran Covid-19 bagi para atlet. Karena masih dimungkinkan bagi yang sudah pernah terkena Covid-19 dapat terkena kembali.
Adapun bila PON 2020 Papua ditunda, Menpora Zainudin Amali menyebut pihaknya telah merumuskan waktu pelaksanaannya, yakni Oktober 2021.
"Apabila kita undur, kita tunda, maka itu masuk ke tahun 2021. Mudah-mudahan di tahun itu Pandemi Covid-19 sudah selesai, dan kami mengancang-ancang waktu sampai dengan Oktober 2021," ujar Menpora.
Tag
Berita Terkait
-
Didesak DPR Tunda PON Papua, Menpora: Rapat Kabinet yang Putuskan
-
Dua Warga Tewas Tertembak di Mimika, Kapolda Papua: Kami Sulit Bedakan KKB
-
Bantah Terjangkit Corona, Ini Alasan Gubernur Papua Berobat ke Jakarta
-
Sempat Ngeluh Bisul di Ketiak, Anak Kos Tewas Bercucuran Darah dari Hidung
-
Buntut Bentrok Berdarah Polisi dengan TNI, Dandim: Jangan Sok Hebat!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Media Asing Soroti Pengusiran Ketua Delegasi Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
-
Hasil Voli Putri SEA Games 2025: Gasak Filipina 3-1, Indonesia Raih Perunggu
-
Kata Erick Thohir Usai Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
-
Rizky Juniansyah Menggila di SEA Games 2025: Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat