Suara.com - Pebulutangkis spesialis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad resmi mengumumkan pensiun melalui Instagram pribadinya, @tontowiahmad_, Senin (18/5/2020).
Selama berkarier lebih dari satu dekade, kemampuan eks rekan tanding Liliyana Natsir itu sudah tak diragukan kehebatannya.
Sejak dipasangkan dengan Butet--sapaan akrab Liliyana--pada 2010 silam, Tontowi menjelma menjadi salah satu pebulutangkis terbaik Tanah Air.
Berbagai prestasi bergengsi telah dirinya berikan kepada Indonesia, termasuk medali emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Saat Liliyana memutuskan pensiun pada Januari 2019, Tontowi masih memiliki motivasi untuk melanjutkan karier.
Pebulutangkis kelahiran Banyumas 18 Juli 1987 silam itu sempat berpartner dengan dua pebulutangkis muda, Winny Oktavina Kandow dan Apriyani Rahayu, sebelum benar-benar mengakhiri karier profesional.
Kiprah Tontowi / Liliyana kini resmi berakhir. Tak ada salahnya bila kita menengok rekam jejak dan prestasi duet emas tersebut sebagaimana dirangkum Suara.com.
Menjalani Debut pada 2010
Petualangan duet emas Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir bermula sejak pertengahan 2010 silam. Saat itu, pelatih Richard Mainaky secara mengejutkan merombak pasangan andalannya, Nova Widianto Lilyana Natsir.
Baca Juga: Tontowi Ahmad Pensiun, Richard Mainaky Bangga Pernah Latih Duet Owi / Butet
Nova/Liliyana merupakan ganda campuran peringkat satu dunia saat itu. Richard menceraikan keduanya lantaran melihat performa Nova mulai menurun di usia 33 tahun.
Richard memulai sayembara terkait calon pengganti Nova pada pertengahan Juli 2010. Saat itu, PBSI memiliki dua opsi, yakni Devin Lahardi dan Tontowi Ahmad.
Kedua pebulutangkis muda itu pun diberikan kesempatan oleh Richard untuk berpasangan dengan Liliyana.
Devin lebih dulu berduet dengan Liliyana di turnamen Malaysia Open Grand Prix 2010 (6-11 Juli).
Duet anyar itu langsung tampil apik dengan meraih juara usai mengalahkan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthoungkam (Thailand), 13-21, 21-16, dan 21-17.
Tak mau kalah dengan Devin, Tontowi yang diberi kesempatan turun dengan Liliyana di ajang Makau Open 2010 juga tampil cemerlang.
Duet Tontowi/Liliyana langsung meraih gelar juar setelah menundukkan pasangan Indonesia lainnya, Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa, dengan skor 21-14, 21-18.
Berbekal hasil itu, Richard Mainaky lebih memilih Tontowi sebagai pasangan baru Lilyana. Saat itu, umur Tontowi baru menginjak 23 tahun.
Duet Tontowi/Liliyana pada akhirnya terbukti sukses. Gelar Makau Open 2010 hanya permulaan dari berbagai tinta emas yang mereka ukir dalam sejarah perbulutangkisan Indonesia.
Bergelimang Gelar Juara, Melengkapi Legasi Ganda Campuran
Setelah menjalani debut manis dengan raihan gelar juara, perjalanan karier Tontowi/Liliyana tak selalu berlangsung mulus.
Mereka gagal meraih gelar di Chinese Tapipei Grand Prix Gold 2010 usai takluk dari rekan sepelatnasnya, Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa.
Owi/Butet sempat diikutsertakan di ajang Asian Games 2010. Tapi, mereka gagal menuai prestasi, meskipun tetap dipertahankan sebagai pasangan.
Sejak saat itu, kebintangan Tontowi/Liliyana mulai terlihat. Mereka seakan tak terbendung dengan meraih berbagai prestasi bergengsi mulai dari turnamen superseries--kini BWF World Tour--hingga Olimpiade 2016.
Medali emas Olimpiade menjadi prestasi tertinggi yang berhasil diraih Tontowi/Liliyana.
Lebih hebatnya, itu merupakan medali emas Olimpiade pertama yang berhasil diraih sektor ganda campuran Indonesia.
Seperti kata Richard Mainaky, duet Tontowi/Liliyana telah melengkapi legasi dan prestasi dari sektor ganda campuran Merah Putih.
Berikut sederet gelar yang diraih Tontowi/Liliyana:
1. Makau Open 2010, 2011
2. Chinese Taipei Open 2010, 2011, 2012
3. Indonesia Masters 2010, 2011, 2015
4. Malaysia Masters 2011
5. Swiss Open 2011
6. India Open 2011, 2012, 2013
7. Singapore Open 2011, 2013, 2014
8. All England Open 2012, 2013, 2014
9. Cina Open 2013, 2016
10. French Open 2014, 2017
11. Malaysia Open 2015
12. Hongkong Open 2016
13. Indonesia Open 2017, 2018
14. SEA Games 2011
15. Kejuaraan Asia 2015
16. Kejuaraan Dunia 2013, 2017
17. Olimpiade 2016
Berita Terkait
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand