Suara.com - Tahun 2013 menjadi tahun yang tak terlupakan bagi seorang Maria Febe Kusumastuti. Di tahun itulah dengan penuh keyakinan ia memutuskan memeluk Islam.
Terlahir dari keluarga beragama Kristen dan jadi mualaf di tahun 2013, Maria Febe tak langsung mengubah keterangan agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Mantan pebulutangkis tunggal putri nasional itu lebih memilih terus mendalami agama barunya, Islam.
Kebutuhan administrasi untuk keperluan pernikahan dengan Andrei Adistia pada, 27 Oktober 2017, membuatnya akhirnya mengubah keterangan agama di KTP.
"Awalnya saya masih pikir orang tua saya nanti bagaimana, persiapan juga mepet. Kata mereka (keluarga Andrei), 'Sudah gampang, kalau niat baik pasati lancar'," kenang Febe saat dihubungi Suara.com.
"Akhirnya saya bicara lagi, mengucapkan kalimat syahadat via video call, agar dapat sertifikat (mualaf) dan KTP saya diganti jadi Islam. Itu untuk proses pernikahan."
Pengurusan berkas bukan satu-satunya jalan terjal yang harus dilalui Maria Febe untuk menikah. Sebagai perempuan, dia membutuhkan wali nikah.
Maria Febe kala itu meminta bantuan pamannya, yang juga beragama Islam, untuk menjadi walinya dalam pernikahan dengan Andrei.
"Akhirnya saya izin ke keluarga papa saya, kakaknya papa muslim. Sebenarnya papa saya dulu juga muslim, sebelum ikut mama," tutur Febe.
Baca Juga: Jalan Panjang Eks Pebulutangkis Maria Febe Jadi Mualaf: Senang Dengar Adzan
"Dari kakak papa mau membantu saya. Tapi dia hanya mau kalau papa saya mengizinkan," ungkapnya.
Perjuangan Maria Febe tak sia-sia. Tak seperti yang dia takutkan, keluarganya setuju dengan pernikahan Maria Febe dan Andrei.
Lamaran dilakukan via online, lantaran Maria Febe kala itu masih berada di Kanada karena urusan melatih.
"Dua hari sebelum lamaran, keluarga saya memperbolehkan. Mereka bilang (keluarga Andrei) datang saja ke rumah. Ya sudah lamaran di rumah saya," kenang peraih medali perunggu Asian Games 2010.
"Seiring jalanya waktu saya pulang ke Indonesia, satu minggu sebelum nikah. Baru deh saya fitting baju, nyari cincin," pungkas Maria Febe Kusumastuti.
Berita Terkait
-
Umat Islam di Zaman Ratu Victoria: Ditanya Paus, Kamu Katolik?
-
Jalan Panjang Eks Pebulutangkis Maria Febe Jadi Mualaf: Senang Dengar Adzan
-
Kisah Mualaf Warga Baduy: Keluar dari Daerah Adat dan Serius Dalami Islam
-
Mualaf, Cindy Caroline Menangis di Sujud Saat Salat Pertama Kali
-
Sempat Sebut Agama Islam Aneh, Penulis Ini Akhirnya Putuskan Jadi Mualaf
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Media Asing Soroti Pengusiran Ketua Delegasi Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
-
Hasil Voli Putri SEA Games 2025: Gasak Filipina 3-1, Indonesia Raih Perunggu
-
Kata Erick Thohir Usai Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
-
Rizky Juniansyah Menggila di SEA Games 2025: Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat